Daerah

Guru Honorer Takalar yang Tak Lolos P3K: Merenungi Nasib dan Harapan Baru

×

Guru Honorer Takalar yang Tak Lolos P3K: Merenungi Nasib dan Harapan Baru

Sebarkan artikel ini

TAKALAR, Ratusan guru honorer di Takalar kini tengah dihadapkan pada kenyataan yang menyedihkan setelah dinyatakan tidak lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Mereka telah mengabdikan diri selama belasan tahun, bahkan puluhan tahun, di sekolah-sekolah yang tersebar di wilayah Takalar. Dengan gaji yang sering kali tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi para siswa. Kegagalan dalam seleksi P3K membuat perjuangan mereka terasa Sirna

Menurut salah satu guru honorer, proses seleksi dianggap pengalaman kerja dan dedikasi kami selama ini tidak diperhitungkan dan tidak diperioritaskan , dan penerimaan Guru P3K di Kabupaten Takalar juga tergolong minim sekali, contohnya penerimaan guru PGSD, cuma 8 orang yang diterima baru sekitar 400 lebih pendaftarnya ” ujar salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya. Keluhan serupa juga disampaikan oleh sejumlah guru honorer lain nya, Rabu,08/01/2025

Click Here

 

Kondisi ini memunculkan desakan dari berbagai elemen masyarakat agar pemerintah lebih memperhatikan nasib guru honorer. Selain itu, ada usulan untuk memperbaiki mekanisme seleksi dan memberikan apresiasi khusus bagi mereka yang telah mengabdi dalam waktu yang lama. Dukungan moral pun mengalir dari sesama guru honorer dan komunitas pendidikan.

Diketahui bahwa Meski dilanda kesedihan karna tidak lolos P3K, para guru honorer menyatakan akan tetap bertahan di profesi mereka. Mereka menilai bahwa menjadi seorang pendidik adalah panggilan jiwa, meski dihantui ketidakpastian. Harapan besar tetap ada agar pemerintah memberikan solusi yang lebih baik bagi mereka di masa depan.

Nasib para guru honorer di Takalar yang tidak lolos P3K mencerminkan tantangan besar dalam dunia pendidikan Indonesia. Perjuangan mereka seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan inklusif. Hingga saat itu tiba, para guru honorer terus berjuang, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga demi masa depan generasi penerus bangsa.

 

SuhermanTangngaji

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d