- BULUKUMBA, – Para pelaku usaha di Pasar Kajang Kassi terpaksa menerima keputusan untuk membayar biaya hingga jutaan rupiah per los demi mempertahankan tempat usaha mereka. Keputusan ini muncul setelah adanya rencana pembongkaran pasar yang berada di lahan milik Dinas Perikanan Provinsi.
Pasar yang selama bertahun-tahun menjadi pusat kegiatan ekonomi ini harus ditata ulang oleh pihak pengelola. Dalam prosesnya, pelaku usaha diminta membayar biaya penataan los demi tetap bisa berjualan di lokasi tersebut. Hal ini memicu keresahan, terutama bagi mereka yang sudah lama menggantungkan hidup dari pasar tersebut.
Menurut salah satu pelaku usaha yang enggan disebut namanya, pihak pengelola sebelumnya telah mengundang para pemilik los untuk bermusyawarah. Pertemuan itu bertujuan menjelaskan alasan pembongkaran dan rencana penataan ulang pasar. Namun, banyak pedagang merasa keberatan karena beban biaya yang harus mereka tanggung cukup besar.
“Kami sudah bertahun-tahun berjualan di sini untuk menghidupi keluarga. Awalnya kami sangat keberatan, tapi apa boleh buat. Jika tidak membayar, kami kehilangan tempat usaha,” ungkapnya.
Pihak pengelola menjelaskan bahwa tanah tempat pasar berdiri adalah milik Dinas Perikanan Provinsi, bukan milik pemerintah daerah atau Dinas Perdagangan Kabupaten Bulukumba. Dengan demikian, pengelola memiliki kewenangan untuk melakukan penataan ulang. Biaya yang dibebankan kepada pedagang digunakan untuk pembangunan dasar los, seperti lantai beton dan tiang atap.
“Biayanya 2,5 juta rupiah per petak, itu pun hanya untuk lantai dan tiang. Untuk dinding dan fasilitas lainnya, kami harus menambah biaya lagi dari dana pribadi,” lanjut salah satu pedagang.
Selain itu, biaya penataan bervariasi tergantung pada lokasi los. Los yang berada di posisi strategis seperti di bagian depan atau pinggir memiliki harga lebih tinggi, mencapai hingga 4 juta rupiah per petak. Meski demikian, para pedagang tetap memilih membayar daripada kehilangan tempat usaha mereka.
“Daripada harus berhenti berjualan, lebih baik kami bertahan meski harus mengeluarkan biaya besar. Tempat ini adalah sumber penghasilan utama kami,” ujar seorang pedagang lainnya.
Rencana pembongkaran dan penataan ulang pasar ini menjadi tantangan bagi para pedagang kecil. Meski merasa dirugikan, mereka pasrah dengan keputusan tersebut dan berharap proses penataan dapat berjalan lancar sehingga aktivitas ekonomi di Pasar Kajang Kassi tetap terjaga. (*)