Sekilas Indonesia, Takalar – Wayan Natha Daeng Nai, seorang guru olahraga di SMPN 3 Mangara Bombang, Sulawesi Selatan, didaulat menjadi Ketua Pembangunan Masjid oleh komite sekolah, kepala sekolah, dan para guru.
Meskipun Wayan beragama Hindu dan awalnya menolak karena merasa bukan seorang muslim, para guru terus mendesaknya demi kepentingan sekolah dan siswa.
Wayan dikenal sebagai sosok yang memiliki toleransi luar biasa, dan ini tercermin dari sikapnya menerima tugas tersebut. Selain itu, anak Wayan yang berjilbab dan beragama Hindu juga sempat viral tahun lalu saat kuliah di UMi Makassar.
Wayan yang juga seorang tokoh tinju Sulsel, terkenal karena kemampuannya menggerakkan orang-orang di sekitarnya, baik guru, orang tua siswa, maupun pejabat dan pengusaha.
Pembangunan masjid dimulai dengan Wayan menyumbang kayu bambu dan dana untuk memotivasi para guru dan orang tua siswa ikut berdonasi.
Wayan yang telah menetap di Takalar selama 40 tahun, satu-satunya orang Bali (Hindu) di sana, selalu mampu membaur dengan warga Takalar yang 99 persen muslim.
Bahkan, ia sempat diberi gelar Daeng Nai oleh keluarga Karaeng Polongbangkeng karena dinilai ikut memajukan Takalar melalui olahraga seni adat budaya.
Salah seorang guru berkata, “Masa orang non-muslim mau membangunkan masjid, malu dong kita orang muslim.” Hal ini memotivasi para guru dan orang tua siswa untuk bergerak menyumbang.
Wayan juga mendatangi para pengusaha, legislatif, dan Kapolres untuk mencari donatur, dan banyak yang tergerak melihat seorang non-muslim yang membangun masjid, sehingga semangat untuk menyumbang semakin besar.
Kemudian Wayan juga memohon maaf jika ada yang salah ikut membangun masjid tersebut.
Sementara Kepala SMPN 3 Mangarabombang Irwanto Pradini, S.Pd. sangat berterima kasih pada pak Wayan yg telah memprakarsai pembangunan, dimana hanya SMPN 3 Marbo yang belum memiliki masjid sekarang sudah digunakan untuk shalat siswa siswi.