OPINI, SEKINDO.ID – Sisa beberapa bulan lagi, pemilihan gubernur, wali kota dan bupati di seluruh wilayah Indonesia akan digelar serentak, Rabu 27 November 2024 nanti. Salah satunya, Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Beberapa bulan terakhir, telah ada dan muncul tokoh yang menyatakan diri mencalonkan sebagai calon Bupati seperti, La Ode Muhammad Amsar, La Ode Darwin, Bahri dan Muhammad Fajar Hasan.
Dari beberapa calon tersebut, ada satu bakal calon yang tipis atau tidak berpeluang menang di Pilkada Muna Barat, yakni Muhammad Fajar Hasan.
Akan timbul pertanyaan, mengapa demikian, mengapa Fajar Hasan?
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi yakni:
1. Sosok Figur
2. Ekstabitas dan Popularitas Figur
3. Strategi
4. Suara Dasar
5. Belum ada Sosok Wakil
Beberapa point ini masih kurang pada sosok Fajar Hasan.
Merefleksi Pil caleg kemarin, Fajar Hasan tampil sebagai caleg DPR RI dari partai PDIP, namun fakta dan realita yang ada Fajar Hasan memperoleh suara tidak banyak di Muna Barat.
Selain itu, juga Fajar Hasan terlambat mensosialisasikan dirinya sebagai calon Bupati, berbeda halnya dengan beberapa calon lain seperti La Ode Muhammad Amsar, La Ode Darwin dan Bahri, mereka sudah lama mengaungkan dan mensosialisasikan diri sebagai calon Bupati Muna Barat. Artinya orang-orang sudah berjalan dan melangkah jauh, Fajar Hasan baru satu dan dua langkah.
Dan selanjutnya, Fajar Hasan sampai saat ini belum berani memutuskan dan membocorkan sosok wakil yang akan mendampinginya nanti, sebab sosok wakil ini juga menjadi kunci dan kekuatan untuk meraih kemenangan.
Sebagai kesimpulan, Muhammad Fajar Hasan tidak berpeluang menang di Pilkada Muna 2024.
Penulis: La Ode Muhammad Sacril, S. Sos (Mantan Anggota MPM UHO 2012)
