TAKALAR – Ani Daeng Te’ne (50an), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kacci-Kacci, Ballo II, Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Takalar, menghadapi kehidupan yang penuh perjuangan.
Dengan penghasilan yang tidak menentu dari suaminya, Baharuddin Daeng Nassa, yang bekerja sebagai pembuat akuarium, mereka sering kali mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terkadang, Ani dan keluarganya hanya bisa mengandalkan pisang sebagai pengganti nasi, yang menjadi gambaran betapa sulitnya kondisi mereka.
Ani dan Baharuddin memiliki dua orang anak yang juga ikut merasakan dampak dari ketidakpastian ekonomi keluarga. Dahulu, mereka sempat menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang sangat membantu meringankan beban hidup mereka. Namun, sudah sekitar dua tahun ini, bantuan tersebut tidak lagi mereka terima, membuat kondisi ekonomi mereka semakin terpuruk.
Meskipun demikian, Ani masih mencoba bertahan dengan harapan besar akan adanya uluran tangan dari pemerintah setempat. Mereka kadang menerima bantuan sembako dari Dinas Sosial (Dinsos) Takalar, namun bantuan ini belum cukup untuk menutupi seluruh kebutuhan keluarga. Ani merasa bahwa perhatian dan bantuan dari pemerintah Kabupaten Takalar sangatlah penting untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.
Ani berharap, dengan bantuan yang konsisten dan tepat sasaran, mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih layak. Ia juga berharap suaminya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih stabil atau setidaknya ada pelatihan dari pemerintah yang bisa membantu meningkatkan keterampilan Baharuddin, sehingga dapat menambah pendapatan keluarga. Baginya, keberlangsungan hidup anak-anak mereka adalah yang paling utama. Harap Ani, Kamis (04/07/2024)
Kondisi seperti yang dialami Ani dan keluarganya menggambarkan betapa pentingnya peran pemerintah dalam membantu masyarakat yang berada dalam kesulitan. Dengan adanya perhatian yang lebih dari pemerintah Kabupaten Takalar, Ani yakin keluarganya dan keluarga-keluarga lain yang senasib bisa bangkit dari keterpurukan dan memiliki masa depan yang lebih baik.
Reporter: Suherman Tangngaji