Sekilas Indonesia, Pangkalpinang – Meski bermodalkan peralatan seadanya, empat siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tahfizh Plus Khoiru Ummah Pangkalpinang mampu mendaur ulang barang bekas menjadi robot.
Dengan karya ini pula keempatnya mampu meraih prestasi bisa lolos ke Final Nasional Kompetisi Sains Siswa Muslim Indonesia (KoSSMI) di Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI).
Keempat siswa kelas empat di bawah asuhan dosen Polman Babel, terdiri Tim I Muhammad Faqihuddin Nabil Alghazi dan Muhammad Zaka Alfarez berhasil membuat robot pembersih sampah di sungai.
Kemudian Tim II Mochammad Azzam Alfaqih dan Naufal Ahza Mukhtarullah dengan karya robot pengangkat tandan buah kelapa sawit.
Tim Robotik Babel akan bersaing bersama 14 tim dari Provinsi Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Kepala MI Tahfizh Plus Khoiru Ummah, Pangkalpinang, Rokayah, Kamis (23/4/2024) menuturkan, untuk lolos final dan sampai UI melewati perjuangan yang sulit.
Apalagi, di tengah keterbatasan yang dimiliki sekolah dan para orang tua siswa. Makanya, untuk pembuatan robot pihaknya terpaksa memanfaatkan sejumlah barang bekas.
“Kami ingin anak-anak kami tidak menyerah pada keadaan. Mereka harus tetap optimis. Meski pun awalnya kami sempat merasa pesimis. Namun melihat antusiasme dan semangat anak-anak kami merasa terharu,” ucapnya.
Padahal, menurutnya, pasca lolos final tahun 2023, pihaknya bertekad ingin membangun ruangan khusus dan memiliki perlengkapan robotik di sekolah, namun belum bisa terwujud karena masih terkendala dana.
“Perlengkapan robotik memang terbilang mahal. Padahal harusnya siswa kita harus terus latihan untuk persiapan final ini, tapi lagi-lagi peralatan itu belum mampu kami penuhi,” ujar Rokayah.
Meski demikian, Rokayah optimis wakil Babel mampu bersaing dan memberikan yang terbaik dalam laga final nantinya.
Selain persiapan teknis kompetisi, pihaknya pun terus melakukan persiapan keberangkatan, selama berada di Jakarta dan kepulangan nantinya.
“InsyaAllah Jumat 24 Mei besok tim dan dua guru pendamping berangkat. Selama di Jakarta nanti rencananya akan menumpang di rumah kerabat. Terkait kepulangan nantinya bagaimana, kita masih terus upayakan. Yang penting bisa berangkat dulu. Soal kepulangan nanti seperti apa, semoga nanti ada kemudahan,” tutur Rokayah.
Sesuai jadwal, final akan dilaksanakan mulai tanggal 25 hingga 27 Mei 2024 di UI, Depok.
“Kami tidak mematok target tinggi kepada anak-anak. Sudah bisa lolos final bagi kami sudah prestasi, juara atau belum, itu bonus saja. Dan kedepan kami terus berupaya agar kekurangan saat ini bisa kami terus perbaiki,” ujarnya.
Rokayah berharap tim robotik ini bisa menjadi motivasi bagi siswa yang lainnya. Kekurangan bukanlah sesuatu yang harus menjadi penghalang untuk mengukir prestasi.
“Kewajiban kita untuk membimbing dan terus memotivasi siswa agar mereka selalu merasa optimis,” tutupnya. (*)