Sekilasindonesia.id, || SERANG – AG Warga Komplek Puri Anggrek Kecamatan Ciruas mengaku pernah menyaksikan perlakuan yang tidak menyenangkan yang di lakukan ibu tirinya terhadap anak sambungnya.
AG yang tinggal berhadapan rumah RN menceritakan kepada pihak keluargga nursiti aisah sebelum meninggal dunia, bahwa aisah diduga sering mendapatkan penyiksaan dari RN, kata AG, RN sering memukulinya dengan memakai sapu.
“Ia saya melihat itu dari kaca depan rumah saya pak, karena saya pantau berapa kali aisah sering dipukuli RN makai sapu, Cerita AG belum habis ! tiba tiba tuduhan itu di bantah oleh RN ” Liat dimana saya memukul aisah pakai sapu ? dijawab AG, depan rumah pakai sapu, dibantah lagi RN ” saya tidak pernah memukul aisah pakai sapu, tiba tiba itu ibu ibu itu menyoraki mendengar perkataan RN saat mediasi berlangsung pada selasa lalu, 13/02/2024
Masih yang sama disaat kejadian itu sedang ramai ramainya saya langsung melaporkan ke RT agar kedua orang tuanya dipanggil pihak RT untuk diberi peringatan kepada RN dengan surat pernyataan diatas matrai bahwa tidak akan melakukan lagi kekerasan terhadap anak tirinya.
“Menurut AG, kekerasan dalam bentuk apa pun itu tidak boleh maupun itu anaknya nakal, tidak nurut itu tidak boleh yang namanya kekerasan terhadap anak karena anak ini bukan binatang tapi manusia,” Tungkasnya
Saat ditanya oleh media Sekilasindonesia.id bapak kandung dari Aisah berinisial AD, bahwa Aisah meninggalnya sakit, lalu ditanya lagi apakah ada surat sakitnya? dijawab AD, kalau surat dari dokter tidak ada karena kalau sakit aisah tidak pernah dibawa kerumah sakit atau pun ke bidan dengan alasan almarhuma takut di suntik.
Sementara itu, Pihak keluargga Almarhum siti nur aisah, Linda Susanti sebagai keluargga almarhum meminta dan memohon kepada penegak hukum dan komisi perlindungan anak untuk segera diselidiki kasus ini, karena ini diduga ada penganiayaan terhadap ponakan saya Siti Nuraisah, agar semua terungkap kebenarannya.
“Apakah almarhuma Aisah meninggalnya karena sakit, apakah karena ada penganiayaan kepada ibu tirinya ” pungkasnya.
Bagindo Yakub.
