BANTAENG, SEKILAS INDOENSIA,- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merupakan organisasi profesi yang sekaligus merupakan organisasi perjuangan dan perlindungan Profesi Guru sehingga dalam menjalankan peran dan fungsinya organisasi dengan yang beranggotakan sebagian besarnya Guru harus mampu menjaga solidaritas dan soliditasnya sesuai dengan tag line Solidaritas PGRI.
Tahun 2024 ini merupakan momentum PGRI untuk menguji Solidaritas dan soliditas anggotanya karena akan menghadapi perhelatan besar organisasi yakni Kongres PGRI yang sementara berlangsung di Jakarta dan akan berlanjut pada Konferensi-Konferensi ditingkat Propinsi hingga ranting yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Pengurus dan Suksesi Kepemimpinan PGRI.
PGRI Cabang Khusus SMK Bantaeng melaksanakan Arisan Gagasan yang memasuki Episode V dan mengangkat tema Menakar Kepemimpinan PGRI Tahun 2024 yang berlangsung Kamis 29 Gebruari 2024 di Kopiriati Cafe Pantai Seruni Bantaeng, Turut hadir dalam kegiatan tersebut sebagai Pemantik Sulhan Yusuf mewakili unsur pemerhati Pendidikan dan Ketua PGRI Cabang Khusus Kemenag sebagai Penanggap serta pengurus-pengurus ranting di Lingkup PGRI Cabang Khusus SMK Bantaeng.
Zulkarnain, S.Pd .,M.Pd moderator kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan Arisan gagasan yang kelima dan tuan rumah pelaksana adalah Ranting SMKN 3 Bantaeng, kegiatan ini merupakan upaya organisasi dalam menyiapkan Seluruh elemen organisasi dalam menghadapi kontestasi kepemimpinan baik di tingkat Pusat, Provinsi, Cabang sampai dengan Ranting tuturnya.
Ketua PGRI Cabang Khusus SMK Bantaeng Firdaus dalam paparannya menyampaikan bahwa Kontestasi Kepemimpinan PGRI sebaiknya tidak hanya Fokus pada pergantian personil namun lebih kepada kontestasi konsep dan rumusan solusi dari masalah-masalah organisasi baik yang dialami maupun masalah yang berpotensi hadir kedepannya.
Menurutnya Ketua PGRI saat ini sudah memiliki banyak prestasi yang perlu diteruskan namun kita masih memiliki titik lemah pada kaderisasi kepemimpinan karena belum adanya rumusan kebijakan organisasi yang mengatur tentang Sistem kaderisasi berjenjang sehingga calon pemimpin yang lahir betul-betul lahir dari rahim kaderisasi kepemimpinan organisasi disemua jenjang sederhananya calon pengurus ranting, cabang dan Kabupaten baiknya melewati Diklat Kepemimpinan secara berjenjang sehingga Tupoksi Kepengurusan secara berjenang, meski berbeda namun saling melengkapi tutur Mahasiswa Program Doktoral UNM ini.
Semantara itu Sulhan Yusuf yang hadir menjadi pemantik pada kegiatan ini manyampaikan pentingnya PGRI untuk bisa bertransformasi dari PGRI yang berbau Orde Baru menuju PGRI sebagai organisasi kritis memberi solusi pemerintahan, disamping itu PGRI saat ini baiknya tidak hanya berpikir pada penguatan internal akan tetapi PGRI diharapkan dapat menciptakan Katup-Katup Sosial di Masyarakat sehingga dapat berdampak luas sehingga masalah antara masyarakat dan Tenaga Pendidik dapat diminimalisir lewat ruang-ruang Sosial tersebut sehingga Kepempinan PGRI Kedepan diharapkan dapat melihat ini sebagai sebuah langkah strategis dan solusi bagi PGRI tutup Tokoh Masyarakat yang juga Penggiat Literasi tersebut.
Sebagai Penanggap Ketua PGRI Cabang Khusus Kemenag Arif Pither menyampaikan adanya kesamaan pandangan dengan Cabang Khusus SMK dalam menatap kontestasi kepemimpinan dalam berbagai jenjang tuturnya.
Kegiatan diskusi berlangsung dinamis terlihat dari antusias peserta untuk menyampaikan saran dan masukan dalam menghadapi Kontestasi kepemimpinan PGRI. Kegiatan diakhiri dengan Foto bersama dan penyerahan Piagam penghargaan kepada Pemantik dan Penanggap dari Ketua PGRI Cabang Khusus SMK Bantaeng.(FM)