Sekilas Indonesia | TAKALAR
Kekeringan adalah salah satu bencana yang ditandai dengan keadaan kurangnya persediaan air pada suatu wilayah dalam jangka waktu berkepanjangan Berbulan-bulan atau Bertahun-tahun. Kekurangan pasokan air dalam waktu yang lama akan memberikan dampak buruk bagi kehidupan, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Di Indonesia kekeringan sering terjadi pada musim kemarau. Pada musim kemarau, curah hujan sangat rendah, sehingga persediaan air terbatas. Terbatasnya persediaan air disebabkan keringnya sumber air seperti sumur, sungai, waduk dan aliran air lainnya.
Namun lain halnya yang dialami masyarakat Desa Bontoparang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan khususnya di Dusun Junggea yang tak henti hentinya ramai terlihat warga sekitar mengambil air bersih untuk kecukupan Air dikediaman Dg Silele hingga dijuluki sang Malaikat air di Desa Bontoparang karena jasanya.
Dg Silele salah seorang warga dusun Junggea Desa Bontoparang yang Sehari- harinya sebagai pemilik dititik kordinat yang menghasilkan dari mata air yang bersih yang tak kunjung habis sehingga sangat membantu masyarakat sekitar untuk keperluan air bersih kebutuhan Sehari-hari.
” Alhamdulillah, dengan kuasa Tuhan. Dengan mata air yang diberikan melalui hasil sumur bor tanah dibantu dengan alat mesin pompa air seadanya, sehingga kami bisa berbagi air kepada masyarakat didesa kami.mengingat minimnya air bersih dimusim kemarau saat saat ini, dan antusias warga juga sehingga kediaman kami selalu ramai dikunjungi oleh warga yang membutuhkan air bersih,” ujar Dg Silele.
Sementara itu, Daeng Siang salah seorang warga sekitar kepada media ini menuturkan, Senin (9/10/2023) ia sangat bersyukur karena masih ada tempat untuk bisa mengambil air bersih dimusim kemarau seperti ini.
” Alhamdulillah saya sangat bersyukur karena adaji air bersih bisa diambil dirumahnya dg silele, dan alhamdulillah juga karena sudah beberapa tahun sudah tidak jauh-jauh lagi mengambil air” Ucap Dg Siang dengan raut wajah yang begitu senang(*)