Sekilas Indonesia – Skabies, atau awamnya dikenal dengan kudis, adalah salah satu masalah kesehatan kulit yang cukup umum terjadi pada masyarakat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal pernah mengalami rasa gatal yang tak tertahankan pada kulit, bisa jadi ini adalah tanda-tanda dari infeksi skabies. Artikel ini bertujuan memberikan informasi dasar tentang skabies, bagaimana cara penularannya, serta apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Apa Itu Skabies?
Skabies adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau mikroskopis bernama Sarcoptes scabiei. Tungau ini bisa menggali terowongan di bawah kulit untuk bertelur dan mencari makan. Hal ini menyebabkan reaksi alergi dan menghasilkan rasa gatal yang sangat kuat. Tungau ini juga berukuran sangat kecil, hanya sepanjang 0,2-0,45 mm, sehingga tidak bisa dilihat secara kasat mata.
Gejala yang Mungkin Dirasakan
Gejala utama skabies adalah gatal yang sangat parah, terutama di malam hari. Hal ini dikarenakan tungau scabies aktif di malam hari, gatal ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti pergelangan tangan, siku, bokong, dan area kelamin. Jalur tipis atau lengkung yang mungkin terlihat pada kulit merupakan bekas terowongan yang digali oleh tungau. Selain gatal, kulit juga bisa menjadi merah dan tampak bengkak.
Cara Penularan Skabies
Skabies umumnya menular melalui kontak kulit-ke-kulit dengan seseorang yang terinfeksi. Tungau juga bisa menempel pada pakaian, seprai, dan barang-barang lain, sehingga penularan dapat terjadi melalui sentuhan dengan benda-benda ini. Hal inilah kenapa paling sering kita menemukan skabies pada anak-anak di pesantren.
Mengatasi Skabies dengan Tepat
1. Konsultasi Medis: Jika Anda merasa memiliki gejala yang mencurigakan, seperti gatal yang parah dan lesi pada kulit, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan memberikan diagnosis yang akurat.
2. Pengobatan: Pengobatan skabies biasanya melibatkan penggunaan krim atau losion yang mengandung bahan antiparasit. Pengobatan ini perlu diterapkan pada seluruh tubuh, bukan hanya pada area yang terlihat terinfeksi. Selain mengobati penderita, krim atau losion antiparasit tersebut juga sebaiknya diberikan pada anggota yang tinggal satu rumah atau kontak erat dengan penderita, hal ini penting untuk mencegah penularan ulang oleh tungau skabies yang ternyata sudah menginfeksi anggota rumah penderita.
3. Kebersihan dan Lingkungan: Selain mengobati diri sendiri, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan. Cuci pakaian, seprai, dan barang-barang pribadi yang sudah terkena kontak dengan penderita dengan air panas kemudian dijemur di bawah sinar matahari untuk membunuh tungau yang mungkin masih ada. Jika tidak dilakukan, ada kemungkinan tungau pada barang-barang tersebut dapat menginfeksi ulang orang-orang yang menggunakan barang-barang itu.
Pencegahan untuk Mencegah Penularan
Skabies biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi, terutama melalui kontak kulit-ke-kulit. Namun, kontak singkat dengan individu terinfeksi juga dapat mengakibatkan penularan. Tungau skabies juga dapat bertahan pada pakaian, seprai, dan benda lainnya, yang bisa menjadi sumber penularan.
Penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari berbagi barang-barang pribadi. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan setempat untuk diagnosis yang akurat dan tindakan pengobatan yang tepat.
Kesimpulan
bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti ataupun mengancam nyawa, namun dapat sangat mengganggu kualitas hidup penderita. Jika Anda atau orang di sekitar mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan pengobatan yang tepat dan tindakan pencegahan yang baik, skabies dapat diatasi dan Anda bisa kembali merasa nyaman dengan kulit Anda. Ingatlah pentingnya menjaga kebersihan dan melindungi diri dari penularan.
Oleh: dr. Derian Irawan