Daerah

Parmanto Ajak Masyarakat Lestarikan Cagar Budaya

×

Parmanto Ajak Masyarakat Lestarikan Cagar Budaya

Sebarkan artikel ini

Sekilas Indonesia | PESAWARAN

Kepala Desa Bagelen Merdi Parmanto S.Kom. M.Pd. menyebut. Musik campursari adalah perpaduan antara karawitan dengan musik diatonis. Musik campursari sering dijadikan bagian dari pertunjukan kesenian tradisional. Salah satu kesenian tradisional yang mengambil musik campursari menjadi bagian dalam pementasannya adalah kesenian wayang kulit, untuk itu dia mengajak kepada masyarakat untuk melestarikan musik campursari dan wayang kulit sebagai cagar budaya di negeri Indonesia.

Click Here

Hal itu dikatakan Merdi Parmanto di lokasi Pagelaran Musik Campursari yang digelar di Balai Adat Desa setempat dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Desa Bagelen ke 118 sekaligus memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 78. Rabu (09/08/2023).

“Latar belakang masuknya musik campursari berawal dari kelesuan pergelaran wayang kulit. Lalu Ki Joko Hadiwijoyo mencoba memasukkan musik campursari kedalam wayang kulit. Musik campursari dapat menarik perhatian penonton dan menjadi daya tarik terhadap pasar sehingga dapat meningkatkan frekuensi pentas pergelaran wayang kulit,”kata Merdi mengulas sejarah Musik Campursari.

“Dengan Momentum HUT Desa Bagelen dan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 ini, semoga dapat menambah semangat persatuan dan kesatuan, dapat mendorong serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami sejarah Desa Bagelen dan arti kemerdekaan,”ucap Merdi.

Selain menampilkan musik Campur sari, kata Merdi, pihaknya bersama masyarakat akan menggelar wayang kulit pada puncak acara pada Sabtu 12 Agustus 2023.

“Wayang kulit dan Campursari seperti dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan, selain untuk melestarikan, juga mengenalkan kepada anak anak generasi penerus bangsa agar lebih mengenal adat dan budaya Jawa yang ada di desa bagelen, juga mengenal pahlawan pejuang kemerdekaan,”imbuh Merdi.

Merdi berharap, semoga acara pentas seni ini tidak lah hanya seremonial saja, tapi kedepannya anak anak dapat mengimplementasikan dalam setiap sendi kehidupan.

Sementara itu, Jumasik salah satu warga desa setempat menyampaikan apresiasi kepada pemerintah desa bagelen, dirinya berharap semoga dengan acara ini dapat meningkatkan kecintaan terhadap desa, cinta tanah air dan wawasan kebangsaan yang tinggi.

“Dan dapat menumbuhkan rasa peduli dan berbakti untuk desa, Indonesia yang tercinta. ini hanya bisa dicapai ketika semua masyarakat menyatu dalam kebersamaan serta bergotong royong,”tutur Jumasik.

“Hal ini tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri sendiri dalam membangun desa dan negara kita tercinta ini, tutupnya. (Indra).

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d