Opini

Lebaran bukan Liburan

×

Lebaran bukan Liburan

Sebarkan artikel ini

Oleh : H. Adi Abdillah Marta (Haji Adab)

Pasca Ramadhan yakni pada tanggal 01 Syawal setiap tahun Hijriyah adalah Hari Raya Iedul Fitri yang dalam istilah Muslim di Indonesia disebut “Lebaran”. Tak seperti di negara lain, setiap Lebaran iedul Fitri selalu disertai hari libur nasional bahkan libur cuti bersama. Hal ini dimaksudkan agar setiap warga negara Indonesia bil khusus Muslim Indonesia dapat leluasa bersilaturahim antar keluarga dalam momen dimaksud. Inilah fakta keberkahan di Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia (melansir dari data World Population Review tahun 2021, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. Total ada sekitar 231 juta penduduk di Indonesia yang memeluk agama Islam).

Click Here

Dari berbagai fakta dan keberkahan di Republik ini, sejatinya setiap kita warga muslim bersyukur atasnya dengan mempererat silaturahim dan memperbanyak perjumpaan antar keluarga, sanak famili dan handai taulan. Apalagi melirik fenomena MUDIK yang seakan menjadi kekhususan bahkan keharusan agar bisa saling bertemu di kampung halaman. Puluhan bahkan ratusan Kilometer jarak tempuh perjalanan dilakukan agar dapat pulang kampung dengan beragam moda transportasi (darat, laut dan udara).

Momentum kebaikan dalam hari raya iedul fitri dengan segala efforts yang dikeluarkan menambah keharuan terjadi, jalinan silaturahim antar keluarga dan tetangga kian erat. Anjuran silaturahmi juga tertuang dalam Al Quran Surat An Nisa ayat 36, yang berbunyi:

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”

Oleh karenanya keutamaan silaturahmi dapat diartikan untuk;

1. Mendapatkan ridha Allah SWT, karena silaturahmi adalah perintah-Nya.

2. Membuat bahagia kerabat atau idkhalus surur.

3. Membuat bahagia malaikat karena malaikat sangat senang pada silaturahmi.

4. Melahirkan memori atau ingatan positif dari orang beriman terhadap mereka yang menjaga silaturahmi.

5. Menambah berkah umur.

6. Menambah keberkahan rezeki.

7. Menambah pahala setelah mereka yang menjaga silaturahmi wafat karena kerabat akan menyebut kebaikannya semasa hidup.

8. Mencegah api neraka

9. Menggugurkan dosa.

10. Memperluas ilmu dan hikmah hidup.

Dengan berbagai hal kebaikan seperti demikian, Lebaran sebaiknya bukan hanya liburan semata atau bahkan rela bermacet ria untuk memadati area-area tempat wisata. Jangan lewatkan momentum berjuta kebaikan dengan membuang waktu saja. Semoga kita semua terus dilimpahkan barokah dalam ketaatan dan keridhoan Illahi.

*)Penulis adalah Ketua 1 Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) & Founder ADAB Institute.

[Jakarta, 29 April 2023 / 08 Syawal 1444 H]

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d