JAKARTA,- SEKILAS INDONESIA, Ketua I Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) H. Adi Abdillah Marta mengecam keras pernyataan ancaman pembunuhan yang disampaikan oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin.
“Pernyataan tersebut sangat tidak pantas disampaikan oleh ASN, apalagi yang bersangkutan (Andi) peneliti BRIN,” Kata Adi, Rabu (26/4/23).
Adi menilai, ancaman yang disampaikan itu sangat menodai kerukunan umat beragama. Banyak warga negara yang merasa khawatir, bahkan takut karena keselamatannya terancam.
Founder ADAB Institute itu mengatakan, di Indonesia, perbedaan itu keniscayaan, apalagi selain antar agama, kerukunan intra-agama juga harus terus ditumbuhkan.
“Ya, jika ada perbedaan pandangan penentuan awal Ramadan dan Idul Fitri, sampaikan dengan obyektif dan rasional, utamakan keluhuran adab Islam,” sampainya.
Kita harus melihat secara obyektif persoalan sebagai titik temu akan adanya kesamaan dan perbedaan.
“Perbedaan bisa dijadikan pijakan bersama untuk menumbuhkan kesadaran dan ketulusan dalam membangun dan menjaga kerukunan,” ucapnya.