Sekilas Indonesia, Bangka Selatan – Sepanjang tahun 2022, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bangka Selatan telah melaksanakan empat kegiatan dalam mendukung program Desa Bersinar. Ke empat kegiatan tersebut dilakukannya guna menyikapi permasalahan penyalahgunaan narkoba di wilayah Kabupaten Bangka Selatan.
Hal demikian disampaikan oleh Kepala BNNK Kabupaten Bangka Selatan, Eka Agustina, SKM., saat menggelar pers rilis mengenai pencapaian program di tahun 2022 dan program perencanaan di tahun 2023, yang berlangsung di Aula Kantor BNNK Bangka Selatan, pada Jum’at (10/3/2023).
“Di Tahun kemarin kita sudah melaksanakan empat kegiatan dalam mendukung program Desa Bersinar (Bersih Narkoba), ada juga Sekolah Bersinar,diantaranya program dialog interaksi remaja dan juga program ketahanan keluarga, kalau untuk Desa Bersinar di Tahun 2022 kita sudah laksanakan di tiga Desa, yang pertama di Desa Gadung, Desa Bikang, dan Desa Keposang,” ujar Eka.
“Sementara untuk Sekolah Bersinar Tahun 2022 ada 2 sekolah satu di SMP Negeri 1 Simpang Rimba dan satunya untuk SMA Negeri 1 Payung, kalau untuk kegiatan dialog interaksi remaja dan kegiatan ketahanan keluarga pesertanya itu kita mengundang dari tiga Desa Bersinar, dan kegiatan itu dilakukan selama 4 kali di beberapa lokasi,” imbuhnya.
Namun di tahun 2023 BNNK Bangka Selatan akan kembali menggelar program Desa Bersinar di Desa Rias dan Kelurahan Tanjung Ketapang, selain kegiatan Desa Bersinar, BNNK Basel juga akan melakukan kegiatan ketahanan keluarga pada bula Mei dan Juni.
“Kalau untuk tahun ini kegiatan Desa Bersinar kita lakukan di Desa Rias sama Kelurahan Ketapang, karena 2 daerah itu kita anggap daerah waspada dan perlu dibentuk Desa Bersinar,” ungkapnya.
Selain 4 kegiatan tersebut, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bangka Selatan di sepanjang tahun 2022 juga telah melaksanakan program rehabilitasi rawat jalan dengan capaian target sebanyak 20 pasien pecandu narkoba, dan 8 orang dari Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM).
“Untuk program rehabilitasi di tahun kemarin kita sudah mencapai target dengan jumlah pasien sebanyak 20 orang, dari 20 orang itu yang kita dapatkan ada 3 pasien rujukan dari pihak polres, 2 rujukan dari bidang rehabilitasi hasil dari razia tes urine, 4 dari kegiatan SIL, 2 dari P2M, 2 rujukan, dan juga ada pasien tambahan sebanyak 8 orang dari IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat), dan itu semua dari pengguna Sabu, alkohol, dan obat obatan, tapi kebanyakan dari mereka itu pengguna sabu-sabu,” jelasnya.
Namun di tahun 2023, terhitung dari bulan Januari sampai Maret, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bangka Selatan telah melaksanakan rehabilitasi sebanyak 9 pasien pecandu narkoba.
“Target di tahun 2023 itu sama sebanyak 20 pasien juga, namun di tahun ini sudah tercatat dari bulan Januari Hingga Maret 2023 sudah ada 9 pasien yang kita rehab, dan itu semua pasien rujukan, 2 dari vulontri, dan 7 dari rujukan pihak polres Basel, kesembilan pasien itu semua pengguna sabu-sabu,” ujarnya.
Kendati demikian, Ia menghimbau kepada masyarakat Bangka Selatan terutama kepada orang tua agar selalu waspada jangan sampai orang-orang terdekat yang ada di sekitar kita terjebak dengan narkoba, karena narkoba ini bukan lah hal sepele.
(Riki)