Daerah

Dikunjungi Menteri Pertanian, Takalar dapat Bantuan Mesin Pertanian dan Ribuan Bibit Buah dan Sayur 

×

Dikunjungi Menteri Pertanian, Takalar dapat Bantuan Mesin Pertanian dan Ribuan Bibit Buah dan Sayur 

Sebarkan artikel ini

 

SEKILASINDONESIA.ID, TAKALAR – Menteri Pertanian sekaligus Ketua Kwarda Pramuka Sulsel Prof. Dr. Syahrul Yasin Limpo hadir di Takalar memberikan bantuan bibit dan alat pertanian, Sabtu (21/1/2023).

Click Here

 

Bantuan bibit dan alat pertanian diserahkan usai melantik Pj. Bupati Takalar Dr. Setiawan Aswad, M. Dev. Plg sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Takalar di Baruga I Mannindori Kantor Bupati Takalar.

 

Adapun bantuan yang diberikan berupa

– Benih Jagung Hibrida untuk lahan seluas 1.500 Ha,

– Corn Sheller sebanyak 5 unit,

– Bibit Mangga untuk lahan seluas 50 Ha,

– Bibit Durian untuk lahan seluas 10 Ha,

– Benih Sayuran untuk lahan seluas 4.5 Ha

– Kambing sebanyak 50 ekor

– Itik sebanyak 2.000 ekor

– Bibit Pisang sebanyak 5.000 batang

– Bibit Mangga sebanyak 1.000 batang dan

– Bibit Kelapa Genjah sebanyak 10.000 batang.

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa selaku ketua Kwarda Pramuka Sulsel sekaligus Menteri Pertanian, Ia mencoba memadukan antara pelantikan Mabicab Pramuka Takalar dengan pemberian bantuan pertanian.

 

“Karena antara kaum milenial dengan Pertanian sangat tepat, antara pramuka dengan pertanian sangat tepat. Pertanian tidak ada matinya. Ada krisis atau tidak, pertanian kita tetap ada yang pasti berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Takalar,” Pungkasnya.

 

Ia pun lanjut menjelaskan bahwa banyak hal yang didiskusikan bersama Pj Bupati Takalar antara lain membangun percontohan pertanian seperti kampung buah, kampung sayur seluas 1500 hektar.

 

Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini pun menyatakan siap memberikan dana KUR Pertanian untuk Takalar tanpa limit untuk membangun ekonomi pertanian masyarakat.

 

“Berapapun kita siap memberikan untuk Takalar, berapa miliar pun tetapi tidak ada lagi yang bersifat bantuan. Semua harus di skala ekonomi kan karena pertanian berskala ekonomi harus menguntungkan,” Pungkasnya.

 

(Suherman Tangngaji)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d