Sekilasindonesia.id ||BANGKA SELATAN – Pasca terjadinya kerusakan terhadap fasilitas umum bola hias di Kawasan Simpang Lima Toboali, Kabupaten Bangka Selatan menjadi viral bahkan menuai kontroversi di khalayak ramai.
Pasalnya, kerusakan itu terjadi disebabkan ulah tiga pemuda Toboali yang terindikasi pengaruh Alkohol, yang dimana pada pukul 02.30 WIB tak sengaja menabrak hiasan bola yang ada di Simpang Lima hingga hancur berantakan.
Namun ada yang menjadi menarik untuk di bahas, di mana masyarakat hanya mengatahui bahwa bola-bola hiasan tersebut terbuat padat yang bercampurkan semen, seharusnya meskipun ditabrak oleh motor tidak akan mudah hancur berkeping-keping.
Hal ini membuat Kepala Bidang Propaganda dan Kajian Isu Strategis Aliansi Pemuda Indonesia (API) Bangka Selatan, Bayu Maulana Putra angkat bicara terkait kejadian hiasan bola-bola hias taman kawasan Simpang Lima pecah berantakan yang tidak sengaja ditabrak oleh tiga pemuda tersebut.
Menurut Bayu sangat lucu jika hiasan bola-bola taman itu hanya di tabrak oleh motor pecah bisa berkeping-keping bahkan sangat mustahil, berarti pengerjaan proyek tersebut terindikasi tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
“Karena kalo berkaca dan melihat hiasan bola-bola yang sama di Kota Pangkalpinang saya rasa hal itu akan mustahil pecah. setau saya pembuatan itu harus dicor pinggirannya setebal kurang lebih 5-7 cm jadi lebih berisi, berat dan tidak ompong seperti keramik hiasan rumah,” Ungkap Bayu kepada Wartawan, Rabu (11/1/2023).
Untuk itu, dirinya mempertanyakan kepada pihak kontraktor yang ditunjuk atau yang memenangkan lelang, apakah proyek ini sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan atau hanya bikin asal-asalan yang penting selesai dan untung banyak.
Sedangkan Bayu menyampaikan bahwa proyek tersebut dibuat menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan jumlah yang begitu besar kurang lebih 3 milyar rupiah.
Untuk itu dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat Basel untuk memantau serta mengawasi apakah proyek pembangunan wajah kota Toboali sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang sudah ditentukan.
“Jangan sampai karena terlalu banyak bagi-bagi kue ke pihak-pihak terkait sehingga pihak kontraktor mengurangi speknya biar tidak mengalami kerugian. Hal itu menjadi tanda tanya besar bagi kita semua, bukan hanya berfokus pada pelaku perusakan atau penyebab bola bola itu bisa pecah,” Ujarnya.
Kemudian, terkait ketiga pemuda yang menabrak fasilitas umum Aliansi Pemuda Indonesia (API) Basel mengajak dan menghimbau kepada seluruh masyarakat Bangka Selatan untuk tidak melakukan persekusi dan juga main hakim sendiri kepada pelaku.
“Mari sama-sama kita jaga fasilitas Umum yg ada di Bangka Selatan tercinta ini, kalau bukan kita yang menjaga daerah kita siapa lagi, jadilah kita sebagai pemuda yang cerdas, bijak karena pemuda adalah ujung tombak untuk kemajuan Daerah,” Pungkasnya. (Riki)