Sekilasindonesia.id ||PANGKALPINANG – Divisi Pengamanan (Divpam) Aset PT. Timah Tbk, menunjukkan kinerja positif pada tahun 2022 ini. Terhitung hingga November 2022 ini, Divisi pengamanan ini telah berhasil menyelamatkan sedikitnya 228 metric tons cadangan bijih Timah dari wilayah ijin usaha pertambangan (WIUP) milik PT. Timah. Melalui program Sisa Hasil Produksi (SHP) Jasa Borongan/ Pamvit yang dilekatkan sebagai fungsi pengamana aset, jumlah ratusan ton ore ini menjadi salah satu kontribusi penting dari Divisi Pengamanan.
Jumlah ini menjadi sumbangan kontribusi yang positif bagi PT. Timah. Tak hanya dari segi jumlah nilai aset yang berhasil diselamatkan dari WIUP, akan tetapi catatan penting lainnya, menurunkan tingkat resistensi masyarakat terhadap anggota holding Inalum ini. Pasalnya selama ini pihak PT. Timah sering terkendala pada social permit saat hendak melakukan kegiatan eksploitasi di IUP nya. Melalui program
Kepala Divisi Pengamanan PT. Timah Wing Handoko, saat dibincangi wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (24/12/22) siang mengatakan bahwa jumlah tersebut merupakan cadangan bijih timah yang berhasil dikumpulkan dari IUP yang dikerjakan oleh masyarakat tanpa ijin. Namun PT. Timah memberikan kompensasi kepada masyarakat yang menyerahkan kembali timahnya kepada PT. Timah melalui program SHP Jasa Borongan/ Pamvit.
“Sejak dilirisnya program Pamvit yang menjadi salah satu core dari tupoksi Divisi Pengamanan PT. TImah Tbk, setidaknya selain mengurangi intercept kita terhadap masyarakat, pola ini juga lebih persuasif. Kita membangun kesadaran masyarakat untuk bisa mengembalikan cadangan kepada pemilik IUP, sementara di sisi yang lain pola ini sebagai solusi mengakomodir keinginan masyarakat untuk bisa ikut menambang di WIUP milik PT. Timah,” jelas Wing Handoko.
Wing Handoko mengakui bahwa jumlah yang berhasil diamankan belum menjadi angka maksimal. Menurut Wing pihaknya akan terus membangun kolaborasi dengan mitra untuk membuat pola pengamanan aset agar lebih maksimal. Wing juga mengatakan bahwa Divisi Pengamanan yang dikomandoinya berkolaborasi dengan divisi lainnya untuk terus mencapai hasil maksimal.
“Ini bukan pekerjaan kita sendiri pada Divisi Pengamanan. Namun merupakan kolaborasi dari berbagai divisi lainnya seperti unit produksi laut dan unit produksi darat. Begitu juga dengan masyarakat dan mitra. Namun yang terpenting selain mengamankan cadangan milik negara, pola ini juga mampu membangun kolaborasi sekaligus mengakomodasi aspirasi masyarakat khususnya para penambang, yang berkeinginan menambang di WIUP milik PT. Timah. Harapan kita tahun depan program ini dapat memberikan sumbangan lebih besar lagi dalam hal pengamanan aset cadangan,” tambah Wing Handoko.(red)