Sekilasindonesia.id, || Jeneponto – Dengan adanya pertemuan Evaluasi Tenaga Pendamping Gizi Desa/Kelurahan Lokus Aksi Stop Stunting (ASS) Tahun 2022. Pertemuan itu digelar di Rumah Jabatan Bupati Gedung Kalabbirang, Jumat (2/12/2022).Kemarin.
Para peserta yang hadir, seperti Kepala Desa/Lurah pun menyampaikan gagasan tentang penanganan pencegahan stunting di wilayahnya. Seperti, salah satu Kepada Desa dari Kecamatan Turatea dan Kepala Wilayah Kecamatan Tamalatea, menyampaikan pendapat dan gagasanya tentang penanganan stunting yang dialami di wilayah desa dan kecamatan.
Menanggapi hal penyampaian tersebut,staf seksi Kesga dan Gizi Dinkes Provinsi Sulsel Dr. dr Hj. Fitria Zainuddin, mengatakan dalam penyampaian, bahwa semua yang terlibat itu merupakan lintas sektor. Disini kita harus lebih dilakukan pendekatan keluarga, karna kesadaran keluargalah yang paling dekat.
“Inilah yang harus dilakukan dengan pendekatan keluarga apalagi kepada Ibu Hamil,” ujarnya.
Kata dia, untuk keberhasilan menekankan angka stunting itu tak melulu masalah Anggaran, tetapi bagaimana melibatkan kerjasama lintas sektor (Stekholder).
“Kita ketahui keberadaan para pendamping Gizi ini berada desa/kelurahan itu hanya 7 Bulan, sehingga dengan keberadaan mereka ini kita bisa manfaatkan untuk membina para kader kader termasuk yang ada di puskesmas untuk ilmunya kita terapkan dimasyarakat,”paparnya.
Sementara, Sekertaris Daerah Sekda Jeneponto Muh. Arifin Nur yang turut hadir menyampaikan pendapatnya. Bahwa dengan hadirnya para pendamping Gizi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel ini banyak membantu dalam penanganan stunting dengan menyajikan data data hasil dari intervensi mereka.
“Para pendamping gizi telah banyak memberikan edukasi masyarakat di wilayah Kecamatan, Desa dan Kelurahan dengan progres 7 Bulan ini kita dapat sikapi temuannya dilapangan,” ucapnya.
Muh. Arifin Nur berharap kepada Pihak Dinas Kesehatan untuk menekan angka stunting di tahun depan.
“Olehnya itu, kedepanya Kabupaten Jeneponto ini tidak masuk lagi zona merah stunting. Kami Juga sampaikan kepada Desa/Kelurahan dan Kecamatan untuk bersama sama mengedukasi masyarakat dengan peran aksinya,” harap mantan Kadis PUPR Jeneponto itu.
Pada kesempatan itu, Kasi gizi Dinkes Jeneponto memberikan pemaparan pemaparan tentang penanganan stunting dan data angka stunting dialami desa/kelurahan.
Penulis: Firmansyah