Sekilasindonesia.id ||CILEGON – Pentingnya pengetahuan sebelum memasuki pernikahan, Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) melakukan program Sekolah Pranikah di Aula Kantor Kecamatan Cilegon Kota Cilegon Banten, Kamis, (23/06/2022).
Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Panta Marta, membuka acara tersebut didampingi Kabid DP3KAB, Dinas Kesehatan dan Camat Kota Cilegon. Dalam sambutannya Wakil Walikota menyampaikan, pentingnya pelajaran sebelum pernikahan ini agar para calon pengantin mengetahui lebih banyak apa saja yang harus di lakukan setelah menikah.
“Saya menghimbau kepada DP3AKB untuk mempunyai lembaga tersendiri terkait sekolah pranikah ini, karena menurut saya ini penting, butuh kesiapan bagi calon pengantin untuk memasuki biduk rumah tangga, bagaimana cara mengatasi masalah, bagaimana cara dan etika dalam berumah tangga, mencari kehidupan yang mapan dan lain-lainnya, ini penting untuk persiapan mental,” tuturnya.
Adapun penguatan mental dan kesiapan dalam segi pencari penghasilan ini merupakan hal yang sangat utama dalam syarat seseorang akan memulai berumah tangga, kalau mentalnya sudah kuat, penghasilan sudah mapan, umur sudah cukup, silahkan, karena dari keluarga yang baik akan melahirkan anak-anak yang berkwalitas, bisa membangun bangsa yang kuat dan mengurangi angka perceraian,” ujar Wakil Walikota Cilegon.
Ditempat yang sama Camat Kecamatan Cilegon Maman Suherman menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemerintah melalui Dinas DP3KAB atas terselenggaranya acara ini dalam rangka memberikan edukasi dan informasi keterkaitan pasangan muda mudi calon pengantin.
“Alhamdulillah melalui sekolah pranikah ini kita bisa mengetahui di usia berapa harus menikah dan bagaimana memilih pasangan yang baik semua ini harus dimiliki dan diketahui oleh para calon pengantin betapa pentingnya para kaum millenial ini mengikuti pelatihan pranikah karena yang sudah kita tahu anak anak muda sekarang ini harus diberikan pemahaman bahwa dalam membangun suatu rumah tangga perlu kesiapan mental dalam mencari ekonomi dan membangun kehidupan yang lebih layak,” pungkasnya.
(Bagindo Yakub)