Sekilasindonesia.id || CILEGON – Dalam rangka Hari Lingkungan se Dunia, GMNI Cilegon mengingatkan dampak bahaya lingkungan di Kota Cilegon.
Ketua DPC GMNI Kota Cilegon Novreza Fajri mengatakan momentum hari lingkungan hidup, GMNI Cilegon mengkaji dampak lingkungan industrial karena merupakan Kota Industrial.
“Peringatan hari lingkungan hidup sedunia ini sangat menarik untuk dikaji, mengingat Kota Cilegon merupakan Kota Industrial” ,” ungkap Ketua DPC GMNI Cilegon, Novreza Fajri, Minggu (05/06/2022).
Reza menjelaskan akan banyak potensi yang diakibatkan Kota dimana 80% industri adalah Industri Kimia dan sudah seharusnya Pemerintah Kota harus tegas dan fokus.
“Tercatat 80% Kota Cilegon merupakan industrial kimia, adanya potensi kerusakan alam akibat efek dari polusi pencemaran lingkungan hidup. Tentu pemerintah Kota Cilegon bersikap tegas dan fokus terhadap persoalan lingkungan dikota Cilegon”,” imbuhnya Reza .
Sementara itu, sekretaris DPC GMNI Cilegon Ihwan Muslim menyoroti dampak lingkungan industri diantaranya polusi udara,kegagalan teknologi, limbah yang dikeluarkan ke laut.,
“Kami mengkaji banyak sekali dampak industri terhadap lingkungan hidup yang seharusnya di perhatikan dan pertanggung jawabkan, contoh polusi yang dikeluarkan dari industri sehingga mengakibatkan hujan asam, kegagalan teknologi, limbah yang dibuang kelaut sehingga merusak ekosistem biota laut yang pada yang akhirnya merugikan profesi nelayan,” ujarnya.
“GMNI mendorong untuk mempersiapkan hal hal yang tidak diinginkan itu dengan pertanggung jawaban yang jelas seperti kejelasan kepada masyarakat mengenai sosialisasi jikalau terjadi hal hal diatas,” imbuhnya.
Ihwan juga mengatakan, kota Cilegon mempertanyakan mengenai pengelola sampah serta tambang galian c yang masih saja beroperasi sehingga banyak mengakibatkan keburukan di Kota Cilegon.
“Banyak hal yang belum kompleks dalam kasus sampah di Kota Cilegon, layaknya sampah yang menggunung sehingga mengakibatkan banyak kerusakan lingkungan yang sekarang ini terjadi seperti banjir ataupun kerusakan ekosistem sungai serta galian c yang masih banyak beroperasi dengan dalih perataan lahan pada akhirnya mengeruk menjadi kubangan sampai mengakibatkan kematian anak kecil di masyarakat,” tandasnya.
Ihwan juga menegaskan GMNI Cilegon mengutuk keras atas perusahaan yang memiliki penilaian proper merah di Kota Cilegon dan siap turut serta membantu secara solutif untuk kebaikan lingkungan di Kota Cilegon.
“Kami juga mengutuk keras untuk perusahaan yang mendapatkan penilaian proper merah di Kota Cilegon untuk segera memperbaiki management sehingga tidak berdampak buruk pada lingkungannya. Dan kami juga telah mengkaji banyak hal mengenai lingkungan di Kota Cilegon dan siap untuk membantu secara solutif menjadikan Cilegon ramah lingkungan serta nyaman,” tutupnya.
(Bagindo Yakub)