PANGKALPINANG || Sekilasindonesia.id –Tokoh masyarakat mantan anggota Presidium Pejuang Provinsi Babel, Agus Adaw, memberikan komentarnya terhadap pihak-pihak yang menolak rencana kegiatan penambangan di laut Merbau Toboali. Pria yang dikenal dengan gaya orasi yang berapi-api ini berharap masyarakat Toboali khususnya bersikap terbuka atas kegiatan eksploitasi oleh CV. Timor Ramelau milik Hercules. Pasalnya Kegiatan yang berlokasi di IUP PT. Timah tersebut adalah aktivitas yang legal.
Demikian disampaikan oleh Agus Adaw di hadapan sejumlah wartawan, dalam jumpa pers di lantai 2 Kong Djie Semabung, Kamis (26/5/22) sore. Keterangan pers yang dihadiri oleh tokoh masyarakat lainnya yakni Johan Murod dan Nasution ini, sebagai follow up dari pertemuan sebelumnya pada Rabu (25/5/22) malam dengan pihak CV. Timor Ramelau. Agus Adaw mengatakan bahwa pihak CV. Ramelau yang dalam hal ini Hercules, membuka diri untuk mengakomodasi hukum adat atau aturan main dalam kegiatan penambangan di Babel.
“Seharusnya Hercules dibentang karpet merah, disambut dan bukan soal cerita pelaku atau investornya dari mana. Orang asing yang bekerja di Babel ini banyak. Apa bedanya dengan Hercules? Sebaiknya kita justru harus melihat pekerjaan yang dilakukan ini legal. Menurut aturan yang ada. Dan Hercules pun juga siap untuk ikut aturan main yang ada seperti kompensasi dan sebagainya. Ini seharusnya mendapat dukungan. Mari kita bersikap terbuka dengan kegiatan yang legal seperti ini. Bukan malah menentang,” ucap Agus Adaw.
Dalam kesempatan yang sama, Johan Murod menyampaikan bahwa, sesungguhnya harus diakui bahwa sektor pertimahan masih menjadi penopang ekonomi Babel sehingga menduduki posisi yang baik dalam statistik tingkat ekonominya. Atas dasar itu juga menurut Ketua HNSI Babel ini kegiatan penambangan harus mendapatkan support, apalagi kegiatan yang legal.
“Kita sudah tabayun dengan pihak Hercules, bertanya apa yang terjadi sehingga ada kontra di masyarakat soal penambangan di IUP PT. Timah TBK tersebut. Dan jawaban yang kami dapatkan justru salah satu orientasi nya bagaimana bisa bekerja dengan ikut memberikan kontribusi bagi daerah tempat aktivitas penambangannya. Jangan dilihat Hercules nya dari fisik atau track recordnya. Beliau orang yang sudah hijrah dan berusaha melakukan hal-hal positif dan baik untuk masyarakat. Beliau datang dengan hati yang baik, sejogya nya kita sebagai rumpun Melayu menyambut dengan hati pula,” jelas Johan Murod.
Sebelumnya, rencana kegiatan penambangan yang dilakukan oleh CV. Timor Ramelau di perairan laut Merbau Toboali mendapat tentangan dari sejumlah pihak. Perusahaan mitra PT. Timah TBK milik Rosasiro de Marshall alias Hercules ini kesulitan untuk melakukan kegiatan dengan alasan pihak warga di sekitar perairan Merbau mengklaim kawasan tersebut merupakan wilayah wisata pantai Klisut.(Rudi)