PASANGKAYU-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merespons adanya informasi tentang infrastuktur pelabuhan Tanasa yang saat ini terletak di Desa Pangiang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Propinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terdapat pergeseran antara jembatan dan dermaga ketika kapal berlabuh (sandar).
Sejak tahun 2020, Kemenhub mendapat informasi dari UPTD Belang – belang Mamuju tentang pelabuhan Tanasa Pasangkayu, dan akhirnya tahun 2022 mendapat kucuran anggaran sebesar 21,1 Milyar untuk rehabilitasi dermaga, Selasa 12/4/2022.
Kepala Dinas Perhubungan Pasangkayu, Zulfikar mengatakan, 2 tahun sebelumnya, Kemenhub diinformasikan dari UPTD Belang – belang Mamuju dan Kabupaten Pasangkayu tentang kondisi pelabuhan Tanasa, dimana terdapat beberapa bagian dermaga bergeser.
Dimana pergeseran tersebut terdapat diantara jembatan dengan dermaga, jadi nampak ada rongga ketika dilalui oleh kendaraan Roda 4 (R4) atau lebih.
“Berdasaran informasi kita tampung dari pengguna dermaga sebelumnya, memang ada pergerakan ketika kapal sandar di (dermaga) pelabuhan Tanasa,”ucapnya saat ditemui diruang kerjanya.
Laporan tersebut mendapat respon dari Kemenhub dan ditahun 2022 ini (Kemenhub-red) menggucurkan anggaran sebesar 21,1 Milyar untuk rehabilitasi dermaga pelabuhan Tanasa.
“Kami di Dishub Pasangkayu menerima kabar dari (Dishub-red) Mamuju dan anggota komisi III DPRD Propinsi Sulbar dengan adanya kucuran anggaran rehabilitasi dermaga sebesar 21,1 Milyar tahun ini,”sebut Zulfikar.
Zulfikar juga membeberkan, bahkan informasi kemarin kami dapatkan, bahwa sudah ada eksen sonding tanah diwilayah pelabuhan Tanasa untuk mengetahui daya ukur tiang pancangnya.
Dishub Pasangkayu sebatas berkoodinasi ke Propinsi Sulbar dan (Propinsi-red) melanjutkan ke Kemenhub, jadi kami hanya berharap bagaimana dermaga pelabuhan Tanasa bisa difungsikan.
“Jadi, kami sangat berharap pelabuhan Tanasa bisa secepatnya difungsikan, apalagi kedepannya Kabupaten Pasangkayu paling terdekat dengan Ibu Kota Negara Baru (IKNB),”ujarnya. (Roy Mustari)