SEKILASINDONESIA.ID, LEBAK – Sekertaris Daerah ( Sekda) Kabupaten Lebak Budi Santoso menyatakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM) masyarakat Baduy lebih maju karena mereka sudah lama memasarkan produk kerajinan adat dijual melalui online.
“Kita mengapresiasi pelaku UMKM masyarakat Baduy menggunakan teknologi digitalisasi itu,” kata Budi Santoso, saat membuka Komunitas UKM Sejahtera di Kantor Koprasi (Kankop) Lebak, Selasa, (15/03/2022).
Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten terus mendorong pelaku UMKM Baduy berkembang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat adat.
Menurutnya, pelaku UMKM Baduy juga sudah lama memasarkan produknya menggunakan teknologi digital melalui aplikasi Tokopedia, Shopee, Marketplace, Facebook, Lazada, Instagram, Youtube dan Twitter. Bahkan, mereka transaksi penjualan bisa melalui kartu place. Begitu juga banyak wisatawan yang berkunjung ke pemukiman Baduy dan mereka berbelanja produk kerajinan adat itu.
“Keunggulan produk UMKM masyarakat Badui lebih spesifik, karena produknya menggunakan bahan baku alam di antaranya tas koja dari akar pohon tereup, sehingga memiliki daya tarik konsumen. Produk masyarakat Badui memiliki khas tersendiri dari dulu hingga kini,” terangnya.
Sementara itu, Pengelola Plaza Lebak yang juga Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Abdul Waseh, mengatakan, selama ini produk kerajinan masyarakat Baduy di Plaza Lebak banyak diminati pengunjung, karena memiliki daya tarik sendiri dan harganya relatif terjangkau wisatawan.
Plaza Lebak menyediakan produk aneka kerajinan Badui di antaranya kain tenun, selendang adat, ikat lomar, tas koja, batik chanting Badui, souvenir, bahkan baju dan celana kampret yang digunakan Presiden Joko Widodo. Harga produk kerajinan Badui itu berkisar antara Rp 20 ribu sampai Rp 250 ribu.
“Saya kira produk etnik daerah itu yang menarik, sehingga mereka membeli dengan jumlah banyak hingga Rp 5 juta untuk dijadikan buah tangan oleh-oleh”, kata Abdul Waseh.
Kudil, (45), seorang perajin Baduy, mengungkapkan, bahwa dirinya sejak dulu memasarkan produk kerajinan masyarakat Baduy melalui pemasaran digital dengan menggunakan teknologi media internet.
Penggunaan teknologi digital itu setelah PT Telkom Indonesia meluncurkan “Kampung UKM Digital” hingga laku pesat pesanan dari berbagai daerah. Produk UKM kerajinan Badui dapat dibuka dalam jaringan (daring) secara online sehingga bisa diakses oleh masyarakat luas hingga mancanegara.
“Kami sangat terbantu melalui pemasaran digital karena permintaan pasar cenderung meningkat,” ungkap Kudil.
(Usep_Red).