Foto: Nampak Tanggul Penahanan Jalan Beton Sekitar 300 Meter di Dusun Alluka Desa Lentu roboh pasca banjir bandang, tahun 2019, lalu.
SEKILASINDONESIA.ID, JENEPONTO
– Nampak terlihat tanggul penahan jalan beton yang roboh berada di Dusun Alluka Desa Lentu, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, butuh perhatian pihak terkait dalam hal ini pemerintah daerah.
Pasalnya, jalan beton yang menghubungkan antar dusun di Desa Lentu itu dan juga akses menuju Tamanroya itu amblas pada sisi kanan jalan, karena tidak adanya penahan dinding bahu jalan akibat terkikis air pasca banjir bandang pada tahun 2019.
Hal ini, Pemerintah Desa Lentu melalui Kepala Desa Sirajuddin, menyampaikan agar pihak terkait agar segera memperbaiki, pasalnya kendaran roda empat yang melewati jalan tersebut harus ekstra hati hati.
“Kita liat, pada sisi kanan arah ke Tamanroya itu, sudah terkikis masuk sampai jalan beton ini hampir amblas. Ini diakibatkan karena tanggul penahannya roboh akibat pasca banjir tahun kemarin, bukan karena kontruksi yang lemah tapi akibat dampak banjir,” ucapnya, kepada wartawan sekilasindonesia.id, Senin, (14/2/2022).
Iapun menghawatirkan dampaknya bagi pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat, karena suatu saat jalan beton itu amblas, dikarenakan terkikis air setiap saat.
“Kendaraan roda empat itu harus hati apabila melewati jalan apabila berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan,” jelasnya.
Sirajuddin juga berharap, kepada pihak pemerintah Kabupaten dalam hal ini OPD yang menangani agar memperhatikan secepatnya.
“Pihak terkait secepatnya memberikan solusi paling tidak meninjau tanggul penahan yang roboh itu yang kurang lebih 300 meter, karena ini sangat membahayakan bagi penggunaan jalan,” ungkapnya.
Ditanya terkait dengan penggunaan anggaran Dana Desa untuk peruntukan pembangunan pada tanggul jebol itu untuk diperbaiki. Ia sampaikan tidak bisa untuk dianggarkan pada anggaran dana Desa ADD, karena jalan tersebut merupakan jalan Kabupaten.
“Seandainya diperbolehkan, mungkin kita akan kerja, Namun sudah ada peruntukannya. Jadi ini ranahnya pemerintah daerah,” pungkasnya.
Sementara itu, salahsatu pengendara kendaraan roda empat pun, mengatakan, agar penahan jalan yang jebol itu segera diperbaiki, pasalnya ini sangat berdampak pada sisi jalanan beton yang akan ikut ambruk.
“Kita kalau melewati ini jalan harus hati hatiki, karena sisi sebelah kanan itu sangat membahayakan, karena sudah terkikis air,” terangnya.
Iapun meminta agar pemerintah daerah segera memperbaikinya tanggul penahan jalan itu.
Hingga berita diterbitkan, pihak pemerintah daerah dalam hal ini OPD yang menangani hal tersebut belum bisa dikonfirmasi.
(Firmansyah).