BANGKA-Bupati Bangka, Mukan SH,MH. meresmikan gedung perpustakaan Kabupaten Bangka, yang sebelumnya gedung tersebut Kantor Bupati yang lama dan pernah juga menjadi gedung DPRD Kabupaten Bangka dimasa Bupatinya Bustan Halik, Rabu (19/01/22).
Dalam sambutannya tersebut, Bupati Bangka, Mulkan SH,MH menyampaikan bahwa eks kantor Bupati yang lama ini, merupakan kantor sejarah Pemerintah Kabupaten Bangka yang pertama.
“Dimana Kantor Bupati yang lama ini sebelumnya terkesan letaknya terlalu dalam dari pinggir jalan. Dengan demikian masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan kantor pemerintah, sehingga pemimpin terdahulu merencanakan pembangunan gedung Bupati yang baru yakni dipinggir jalan raya,” katanya.
Eks gedung kantor Bupati yang lama ini sudah ditinggalkan selama puluhan tahun. Dan dengan semangat kebersamaan itu pula, eks gedung tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kantor kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bangka sekarang.
“Atas usulan dari Pemda Bangka pada tahun 2021 kemarin, pemanfaatan kantor Bupati yang lama ini pun disetujui oleh Pemerintah Pusat. Dan untuk pembenahan gedung lama tersebut dikucurkanlah Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021 sebesar Rp 2,3 miliar,” ungkapnya.
Selain itu, ini juga salah satu langkah-langkah Pemerintah Daerah untuk melakukan tingkatan dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, mulai dari tingkat Kabupaten sampai ketingkat desa.
“Dengan adanya gedung perpustakaan ini tentunya dapat meningkatkan ilmu pengetahuan terhadap gemar membaca, terutama pada anak-anak. Melalui gemar membaca inilah yang nantinya anak-anak generasi muda akan mengetahui dan dapat meningkatkan wawasan terutama pada sejarah dan pengetahuan lainnya,” harap Bupati Bangka, Mulkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bangka, Mina menyampaikan ada beberapa ruang perpustakaan, diantaranya ruang koleksi buku, ruang membaca, ruang bermain, ruang koleksi khusus dan lain sebagainya.
“Dimana perpustakaan sebagai tempat mengelolah dari berbagai karya dan dapat memberikan suatu edukasi bagi masyarakat, terutama yang gemar membaca. Dan meningkatkan jembatan masyarakat dalam kegiatan perpustakaan sesuai program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.” Ucap Mina. (Budi)