Sekilasindonesia.id, PANGKALPINANG – ASN yang telah memasuki masa purnabakti harus bisa berpikir dengan filosofi _out of the box_, yang justru akan mengantarkan kepada ide-ide baru, yakni pemikiran _smart_ yang keluar dari kotak rutinitas. Hal ini menandakan kreativitas, cerdas dan berpikir luas agar lebih maju walau sudah tidak lagi menjalankan tugas-tugas keseharian sebagai ASN.
Kalimat motivasi tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Sekda Babel) sekaligus Ketua Dewan KORPRI Babel, Naziarto dalam acara Pengarahan dan Penyerahan Tali Asih bagi PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel yang memasuki Masa Purnabakti/Pensiun Periode Bulan September – Desember Tahun 2021 di Ruang Mahligai Rumah Dinas Gubernur, Kamis (30/12/21).
“Berpikir di luar kotak membuat kita memiliki ide dan kreativitas setelah kita tidak lagi berada dalam kotak rutinitas. Jangan pernah berpikir dengan selesainya tugas kita sebagai ASN, kita sudah _stagnan_ dan tidak bisa apa-apa. Hal ini sama halnya kita masih terkungkung di dalam kotak, pergi pukul 07.00 WIB pulang 16.00 WIB. Tapi, keluar dari kotak, isi dengan kerja keras dan kembali berkarya,” ujarnya.
Sekda lebih jauh mengatakan untuk patut bersyukur, karena dimasa purnatugas ini, ASN purnabakti dalam keadaan sehat walafiat dan segar bugar, bahkan masih muda. Artinya, masih banyak kesempatan untuk terus berkarya sesuai dengan kemampuan dan hobi masing-masing.
“Tidak ada kata tidak bisa. Kuncinya, mau. Asal kita mau pasti kita bisa. Jika kita mampu tapi tidak mau, itu yang sulit. Jadi, kita harus mau, tahu dan mampu, maka kita akan berhasil. Untuk itu, jangan terhenti sampai di sini,” tambahnya lagi.
Selaku Dewan Pengurus KORPRI Babel, Naziarto mengucapkan selamat kepada ASN purnabakti yang telah melaksanakan tugas dengan baik dan benar sebagai ladang pengabdian kepada negara, pemerintah dan masyarakat. Ucapan selamat juga diucapkannya karena telah mengakhiri masa tugas dengan masa pensiun yang sangat ditunggu-tunggu.
“Mengapa saya katakan demikian? Karena menurut saya, kebebasan dan kemerdekaan bagi kita dalam melaksanakan tugas sehari-sehari, adalah setelah purnatugas. Sebelumnya kita selalu dibebani dengan pekerjaan dan pemikiran untuk melaksanakan tanggungjawab kita kepada negara, kepada pemerintah sebagai ASN. Mengapa ditunggu-tunggu? Karena tidak semua ASN dapat menikmati dan mencicipi masa-masa pensiunnya,” ujarnya lagi.
Di samping itu, Sekda juga mengatakan bahwa acara ini bukanlah acara melepas perpisahan, melainkan acara yang menghantarkan ASN purnabakti untuk berkarya di ladang pengabdian yang lain, setelah pengabdian kepada negara, pemerintah dan masyarakat. KORPRI mendukung untuk terus berkiprah sesuai dengan keahlian dan bidangnya masing-masing.
KORPRI memberikan tali asih untuk menunjukkan bahwa pengurus KORPRI sama dengan bapak ibu purnabakti, senasip sepenanggungan. Tali asih sebagai bentuk kecintaan, kesetiakawanan, soliditas dan solidaritas sesama anggota KORPRI. Inilah kepentingan dari KORPRI, karena sejatinya KORPRI ada dari kita untuk kita.
“Saya minta, tolong terima tali asih ini dari kita untuk kita. Ini bukan uang APBN, bukan APBD, tetapi uang bapak ibu, uang kawan-kawan yang lain yang kami kumpulkan untuk dibagikan kembali kepada bapak dan ibu. Ini giliran bapak dan ibu merdeka dulu, insyaAllah ke depan, kami juga akan menyusul,” pesan Sekda dengan tulus.
Di samping itu, Kepala BKPSDMD sekaligus Sekretaris KORPRI, Susanti menyebut ASN purnabakti ini adalah orang-orang hebat dan luar biasa yang menyelesaikan masa tugasnya dengan husnul khotimah.
“Sebenarnya tugas kita belum selesai, ini hanya secara administrasi saja selesai. Hubungan silaturahmi kita harus tetap terjaga,” ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan, bahwa acara ini digelar dengan tujuan meningkatkan motivasi, semangat, pencerahan serta penghargaan dalam memasuki usia purnabakti. Peserta pada periode ini dikatakannya sebanyak 32 orang terdiri dari 23 orang golongan IV, 7 orang dari golongan III, dan 2 orang golongan I/II, berasal dari Dinas Pendidikan, DinsosPMD, Dinas LHK, Bakuda, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, RSJ, Biro Ekonomi dan Pembangunan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dan Biro Umum.
“Sesuai amanah Sekda Babel nomor 005/0308/PPIK-BKPSDM tanggal 22 Desember 2021 perihal Undangan, maka setiap yang memasuki purnabakti, akan menerima tali asih dari KORPRI dan ini sudah kami siapkan,” ujar Susanti.
Adapun besaran tali asih yang diberikan adalah Rp 6 juta rupiah bagi golongan IV, Rp 5 juta rupiah dari golongan III, dan Rp 4 juta rupiah dari golongan I/II.
Menutup acara, penghargaan diberikan secara langsung kepada nama-nama ASN yang memasuki purnabakti oleh Ketua dan Sekretaris Dewan KOPRI sekaligus foto bersama. Pemberian penghargaan berjalan dalam suasana haru dalam bingkai kekeluargaan sebagai anggota KORPRI.
Di sisi lain, kegiatan tali asih ini mendapat respon positif dari ASN purnabakti periode September – Desember 2021 ini. Seorang purnabakti dari DinsosPMD, Ibu Nurhanah, yang mengakhiri masa pensiunnya pada 1 Oktober 2021 lalu, mengucapkan rasa syukur atas adanya tali asih.
“Alhamdulillah ini rezeki yang tak terduga, dan saya gak menyangka. Sesuai kata Pak Sekda, ini dari kita kembali ke kita, dan akan saya gunakan untuk menambah usaha saya. Saya _enjoy_ menghadapi masa purnabakti,” ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Ibu Zuriati dari Dinas Kesehatan dan Ibu Zubaidah dari Biro Ekonomi dan Pembangunan dengan masa pensiun yang sama, yang mengungkapkan kebahagiaan setelah memasuki masa purnabakti.
“Kami merasa lega dan bebas. Dana yang diberikan tadi dapat kami gunakan untuk menambah modal usaha sesuai pesan Pak Sekda. Kami senang sekali, bisa jalan-jalan dan happy,” ungkapnya.
Penulis : Dini