BANGKA-Nelayan tergabung dalam nelayan Pecinta Teluk Kelabat dalam mengaku kesal dengan semakin maraknya aktivitas Ponton Isap Produksi (PIP) di Pulau Kianak dan Mengkubung Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Nelayan dengan tegas menyampaikan perang terbuka terhadap penambangan PIP dan meminta aparat penegak hukum jangan ikut campur.
“Karena nelayan sudah beberapa kali mengimbau juga tidak di gubris, begitu juga dari kepolisian mengimbau tidak di gubris. Jadi kami nelayan mau perang terbuka dengan penambang PIP,”ujar SDR perwakilan nelayan yang dikenal keras dalam memperjuangkan perairan Teluk Kelabat Dalam agar bebas dari tambang ilegal, Selasa (30/11/2021).
Dia mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir para nelayan kerap mendatanggi sejumlah lokasi PIP di perairan Teluk Kelabat Dalam dengan tujuan agar segera angkat kaki dari wilayah tangkap nelayan. Namun sayangnya imbauan nelayan tersebut tak kunjung digubris malah sebaliknya aktivitas PIP semakin menjadi.
“Sudah berulang kali kami imbau agar mereka (penambang) segera menghentikan kegiatannya, tapi imbauan kami hanya diangap angin lalu. Nah, sekarang apa boleh buat kami sampaikan perang terbuka disini. Kami tidak menyalahkan aparat kepolisian yang sudah menjalankan tugas,”terangnya.
Sementara dari informasi dilapangan, aktivitas tambang ilegal di pulau Kianak Kecamatan Riau Silip masih berlangsung. Terdapat ratusan PIP beroperasi meski telah diberitakan wartawan masih terus berlangsung dan belum ada tindakan dari aparat penegak hukum.
“Masih berjalan dan makin banyak. Dilokasi juga belum ada tanda tanda akan ada tindakan dari aparat penegak hukum. Kami berharap Pak Kapolda dan Pak Gubernur segera menyikapi masalah ini biar tidak ada gejolak dari masyarakat khususnya para nelayan,”terang SDR.
Sementara itu Dir Polairud Polda Babel Kombes Pol M Zainul saat dihubunggi meminta agar wartawan segera menghubunggi Kapolres Bangka dan Kasat Polairud karena berada diwilayah hukum yang bersangkutan.seperti yang di lansir media suara Bangka.com
“Coba ke Kapolres dulu, karena itu wilayah wilayah Polres, kalau memang tidak mau maka saya yang akan turun, kalau saya pasti turun. Polres juga banyak dak bergerak ya, nanti saya kasih tau Polres supaya bergerak,”tegasnya.
Sementara Gubernur Babel Erzaldi Rosman segera menurunkan tim kelokasi guna melihat langsung aktivitas penambangan ilegal dikawasan hutan mangrove Pulau Kianak. Bahkan orang nomor satu di Negeri Serumpun Sebalai tersebut meminta kepada awak media memberikan titik kordinat agar tim dapat dengan mudah melacak titik lokasi yang dimaksud.
“Tolong koordinatnya biar kelak petugas kehutanan kami yang kesana. Selama ada bukti yang bersangkutan membekengi termasuk yang bekerja di dalam situ kami tindak. Ada orang dak yang bisa di hubunggi di lokasi,”kata Erzaldi. (wah)