SEKILASINDONESIA.ID, PANDEGLANG – Dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia, PT Mayora bekerja sama dengan Sekretariat Wakil Presiden, melaksanakan kegiatan Kick off Program Cegah Stunting, Program Enumerator Baseline survey, Program Kemitraan Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat.
Kegiatan ini digelar di Cafe & Resto Kebon Cengkeh, Desa Cadasari, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, pada Sabtu 30 Oktober 2021, Kegiatan tersebut di hadiri oleh Setwapres, Bupati Kabupaten Pandeglang, Kadis Sosial Pandeglang, serta diikuti oleh Duta Stunting dan Kader Posyandu dari tiga kabupaten di Provinsi Banten. Diantaranya, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Serang.
Stunting merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak, akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang. Sehingga mengakibatkan anak memiliki perawakan pendek dengan risiko kerusakan sel otak yang tinggi.
Intan Rionita Latief, Head of Public Relations PT. Mayora, menerangkan bahwa dengan adanya kerjasama ini, Mayora berkomitmen untuk mencapai cita-cita Indonesia, mewujudkan generasi muda yang sehat dan kompeten.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Mayora dalam berperan aktif terhadap program pemerintah. Dimana persoalan stunting ini bukanlah persoalan yang baru, melainkan persoalan yang ada sejak lama, sehingga dibutuhkan komitmen dan usaha ekstra secara bersama-sama untuk melakukan pencegahan sejak dini,” jelas Intan Rionita.
Mengutip, dari Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, kata Intan Rionita, bahwa penanganan gizi buruk (stunting) Pemerintah Provinsi Banten berhasil menekan angka stunting dari 29,6% pada tahun 2017 menjadi 23,4 % pada tahun 2019.
Lanjut Intan Rionita, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi bagian dalam upaya memberikan edukasi yang berkesinambungan, terhadap masyarakat perihal pencegahan stunting.
“Kami berharap masyarakat dapat lebih memahami dan mampu mendeteksi secara dini perkembangan gizi anak, serta menerapkan perilaku hidup bersih sehat dengan gizi yang seimbang,” katanya.
Sementara itu, Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden, menerangkan bahwa, percepatan penurunan stunting merupakan salah satu agenda prioritas nasional, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Bagaimana ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat ini menjadi target yang harus kita kawal terus,” kata Suprayoga Hadi.
Selain itu, kata Suprayoga Hadi, terdapat sejumlah target ketahanan pangan dan gizi, untuk mendukung penurunan stunting yang harus dicapai pada tahun 2024. “Kerja sama multi pihak menjadi penting (dalam pencapaian target), dari sisi pemerintah pusat, provinsi, kabupaten atau kota, hingga desa,” tutup Suprayoga Hadi.
Untuk diketahui, Mayora merupakan salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies, dan menjadi salah satu produsen makanan berkualitas tinggi, bentuk perhatian dan komitmen Mayora terhadap Program Pencegahan Stunting adalah dengan di tandatangani MoU antara Mayora dan Pemerintah, dimana penandatanganan MoU tersebut dilasanakan oleh Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dan CEO PT. Mayora Indah Tbk., Andre Atmadja serta disaksikan langsung oleh wakil presiden Ma’ruf Amin selaku ketua TNP2K di kantor TNP2K, Jakarta, pada 11 Februari 2020 silam.
Selain itu, terdapat juga upaya mendukung pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia, dalam hal ini bekerjasama dengan TNP2AK. Mayora memilih 3 (tiga) kabupaten yang ada di Provinsi Banten. Diantaranya, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak, bentuk bantuan yang akan di support oleh Mayora adalah produk makanan tambahan. Seperti Biskuit Marie Susu, minuman kesehatan Energen Kacang Hijau, Telur, serta peralatan untuk Posyandu. Dengan total penerima manfaat sebanyak:
Desa Cadasari, Kabupaten Pandeglang: 544 penerima manfaat dari 10 Posyandu
Desa Suka Indah. Kabupaten Serang: 235 Penerima Manfaat dari 5 Posyandu
Desa Sukaraja. Dan Kabupaten Lebak: 898 Penerima Manfaat dari 8 Posyandu.
(Usep_Red).