BANGKA BELITUNG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov. Babel) menggelar Temu Teknis para penyuluh pertanian dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kinerja penyuluh pertanian menuju pertanian maju mandiri dan modern. Sebanyak 380 peserta hadir secara virtual maupun fisik dalam acara yang dilaksanakan di Fox Harris Hotel, Selasa (26/10/2021).
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman dalam sambutannya mengatakan peran penyuluh pertanian sangat vital dalam menentukan keberhasilan sektor pertanian. Peran penyuluh pertanian dapat dikatakan sebagai garda terdepan untuk meningkatkan kualitas petani saat ini dengan memberikan edukasi dan solusi bagi para petani.
“Oleh karena itu, para penyuluh pertanian harus lebih giat lagi melakukan pendampingan kepada para petani, serta adaptif dengan teknologi informasi,” katanya.
Ditambah pada tahun ini di bawah kepimpinannya sektor pertanian Babel saat ini sedang meroket,Nilai Tukar Petani (NTP) Babel yang merupakan tolak ukur melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani sempat menjadi yang tertinggi di Indonesia. Indikator kesejahteraan para petani tersebut turut didorong dengan naiknya harga komoditas pertanian di tingkat petani.
Maka begitu pentingnya peran penyuluh pertanian, membuat gubernur mengambil langkah untuk lebih memberdayakan para penyuluh. Dalam waktu dekat, pria yang akrab disapa Bang-ER itu akan meningkatkan insentif para penyuluh, serta mereposisi penugasan para penyuluh untuk bekerja dekat dengan tempat tinggalnya .
“Selain insentif untuk memotivasi para penyuluh agar lebih berinovasi dan kreatif, nanti para penyuluh akan ditempatkan sesuai domisilinya agar bekerja lebih optimal dan efisien dalam memberikan edukasi kepada para petani,” jelasnya.
Setelah hal tersebut telah dilakukan, gubernur akan memberikan pelatihan kepada para penyuluh untuk meningkatkan kemampuan mereka, agar mampu mengelola lebih dari satu komoditi produk pertanian serta menguasai teknologi.
Tak hanya itu, gubernur mengatakan akan mendirikan demplot (demintration plot) di setiap Kabupaten/Kota di Babel. Hal itu bertujuan agar para penyuluh dapat menyuguhkan metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
“Kami anggarkan Rp40 juta setiap kabupaten/kota untuk pendirian demplot, sebagai sarana percontohan bagi para petani dalam bercocok tanam,” ungkapnya.
Gubernur juga dalam kesempatan itu berharap agar Balai Penyuluh Pertanian (BPP) agar dapat bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU) yang bertujuan untuk menggenjot usaha pertanian menjadi skala bisnis.
Di sektor peternakan juga tak luput dari perhatian gubernur, dalam misinya mewujudkan swasembada daging sapi pada tahun 2025, yang bermuara selain memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Babel, ia juga menilai program tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak di Babel.
Maka dalam kesempatan tersebut ia menanyakan para penyuluh di sektor peternakan yang sudah memiliki lahan yang memadai dan hewan ternak sapi akan ditambah untuk dilakukan pengembangbiakan. Hal tersebut direspon oleh penyuluh asal Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan yang siap untuk mengembangbiakkan sapi.
“Oke nanti kami berikan 3 ekor sapi ke Pulau Besar untuk dikembangbiakkan. Intinya, petani sukses karena penyuluhnya hebat,” pungkasnya.
Penulis: Budi