BARRU – DPD II Golkar kabupaten Barru tak lama lagi akan melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda), Rabu (25/8/2021).
Ada dua tokoh yang mengembalikan formulir ke Panitia Musda Golkar Kabupaten Barru, yaitu Mudassir Hasri Gani dan Kamil Ruddin.
Kedua tokoh tersebut bukan figur baru bagi masyarakat Barru, Kamil Ruddin merupakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Barru, sementara Mudassir Hasri Gani adalah mantan calon Bupati Barru yang bertarung pada Pilkada tahun 2020.
DPD I Partai Golkar Sulsel menaruh perhatian besar terhadap pemilihan pentolan partai beringin Kabupaten Barru ini. Pasalnya partai Golkar di Barru perlu merebut kembali dominasinya di bidang eksekutif/pemerintahan. Seperti diketahui, pemerintahan di Barru saat ini dipimpin oleh partai Nasdem. Golkar Barru perlu membuktikan bahwa ia mampu merebut kembali tahta pemerintahan di Barru.
Kekuatan Elektoral Menjadi Penentu
Direktur Parametric Development Center sekaligus sebagai Pengamat Psikologi Politik, Muhammad Rhesa memberi tanggapan ketika dihubungi via telepon pribadi bahwa partai Golkar perlu memasang “kuda-kuda” lebih awal jika berniat memenangkan pemilu serentak tahun 2024 dan hal itu dimulai dari tingkat kabupaten.
Lebih lanjut Rhesa menjelaskan bahwa agar Golkar kembali mendominasi elektoral di tahun 2024, maka sebaiknya tolok ukur yang digunakan sejak dini pun adalah tolok ukur elektoral dalam memberikan dukungan kepada calon Ketua Golkar Barru.
“Mari kita lihat kekuatan keduanya secara fair, Kamil Ruddin saat ini adalah Wakil Ketua DPRD Barru dari fraksi Golkar, artinya bisa diprediksi jika Kamil memiliki dukungan sekitar 5000 suara voters ketika Pemilihan Legislatif. Sementara Mudassir finish di perolehan suara sebanyak 21.000 pada Pilkada Barru 2020 sebagai Calon Bupati. Artinya dari data itu kekuatan elektoral Mudassir tampak tiga kali lebih kuat dibanding Kamil”.
Rhesa melanjutkan, bahwa untuk mengembalikan dominasi Golkar di Barru, sebaiknya DPD I hingga DPD II Golkar melihat siapa figur yang berpotensi bertarung atas nama Golkar di Pilkada 2024 ke depan dengan potensi elektoral yang kuat dibanding figur lain, termasuk jika elektoralnya dibandingkan dengan figur dari partai lain.
“Sejauh ini gesture Mudassir menampakkan diri sebagai figur yang siap bertarung di Pilkada 2024, cukup beralasan jika mendapat dukungan. Apalagi jika elektoral Mudassir tak hanya unggul dibanding pengurus Golkar yang lain, namun juga unggul jika dibandingkan dengan figur dari partai lain, maka saya kira inilah momen yang ditunggu partai Golkar”, tutup Rhesa.