JENEPONTO – Timbul tanya di tengah masyarakat terkait musim yang tidak menentu ini. Mereka resah dengan kondisi cuaca seperti kemarau saat ini justru turun hujan.
Seperti sejumlah warga di Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto yang tengah dilanda musibah akibat banjir bandang.
Mereka mengakui banjir bandang ini akibat hujan yang terus mengguyur disertai petir.
Mereka juga harus rela kendaaraan dan rumah mereka hanyut diseret oleh derasnya arus.
Salah satu warga mengungkapkan bahwa dua tahun lalu di wilayah tersebut juga terjadi banjir bandang.
“Hanya saja tidak sederas ini air yang mengalir di badan jalan. Baru kali ini terjadi banjir bandang dengan air yang sederas ini,” ungkapnya kepada media, Kamis (8/7/2021) dini hari.
Di lokasi yang berbeda, dari pantauan media salah satu jembatan yang ada di Kelurahan Manjang Loe, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, mengalami longsor di sisi kanan jalan dari arah Makassar menuju Kabupaten Bantaeng.
Jembatan tersebut dikhawatirkan nantinya akan ambruk dan masyarakat yang tinggal di sekitar jembatan akan menjadi korban bila tidak segera ditangani.
Kini, air sungai tak dapat mengalir akibat terhalang oleh reruntuhan material jembatan, selain itu pipanisasi air bersih yang diketahui milik PDAM pecah.
Salah satu warga yang tinggal di sekitar jembatan, Mantasia (46) mengaku ketinggian air di kolong rumahnya mencapai 2 meter dan khawatir jembatan roboh, dirinya terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabat pada malam hari.
Hingga artikel ini ditayangkan, kami belum melakukan konfirmasi ke pihak terkait.
(Amrianto)