BOGOR – Para peneliti muda sumber daya lahan pertanian idealnya memiliki kompetensi teoritis dan praktis di lapangan. Demikian disampaikan Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP), Dr. Husnain, pada training Capacity Building to Support the Development of Soil Atlas of Asia and National Soil Information System di Bogor, Rabu, (09/06/2021), pagi.
Menurut Husnain, institusi Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian merupakan satu-satunya rujukan resmi data dan informasi lahan di Indonesia yang menjadi informasi dasar untuk berbagai kebijakan.
“Kita harus mengambil data dan mengolah informasi dengan benar karena akan digunakan oleh para pengambil kebijakan. Kita juga harus menjaga integritas dalam setiap proses tersebut,” kata Husnain.
Pelatihan formal bagi para peneliti dan teknisi muda ini berguna untuk transfer ilmu pengetahuan. “Banyak peneliti dan teknisi senior saat ini sudah memasuki masa pensiun,” kata Husnain.
Selama ini proses transfer pengetahuan dilakukan secara informal dari peneliti dan teknisi senior pada para juniornya saat pengolahan data maupun saat survei di lapangan.
“Kini kita formalkan kembali untuk regenerasi dan standarisasi peneliti dan teknisi,” ujar Husnain.
Menurut Husnain, saat ini pelatihan baru dilaksanakan untuk para peneliti dan teknisi yang berada di lingkup BBDDLP, tetapi nanti akan diperluas bagi para peneliti dan teknisi tanah muda yang tersebar di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). “Dengan tujuan jangka panjang tersebut, maka tidak menutup kemungkinan peserta saat ini menjadi narasumber pada pelatihan nanti,” kata Husnain.
Pelatihan selama 2 hari yang digelar oleh BBSDLP ini disponsori oleh Asian Food and Agriculture Cooperation Initiative, Republic of Korea. Narasumber pelatihan adalah 3 peneliti senior dari BBSDLP yaitu Prof. Dr. Sukarman, Dr. Markus Anda, dan Dr. Edi Yatno. Sementara peserta pelatihan berjumlah 36 orang.
Pelatihan ini juga diperkaya dengan praktik langsung ke lapangan di Cimanggu, Bogor dan ke kaki Gunung Salak yaitu di Ciapus, Bogor. Peserta juga mengunjungi Museum Tanah di Bogor.
(Usep_Red).