MAROS – Niar, seorang penjual makanan di Pasar Rakyat Butta Salewangang atau Pasar Tramo, Turikale, Maros, sudah bersiap menutup warung, Kamis, 25 Februari 2021. Hari sudah sore. Kira-kira pukul 16.00 Wita.
Namun dia harus tinggal lebih lama karena kecurian, Satu buah ponsel milik Niar raib. Bukan hanya itu, satu kartu ATM-nya juga diambil pencuri. “Saya keluar sebentar untuk buang sampah,” ujarnya, Kamis, 25 Februari 2021.
Setelah menanyakan ke beberapa orang, Niar pun memutuskan ke kantor pengelola Pasar Tramo. Berharap rekaman kamera pengintai atau CCTV bisa diputar.
Tetapi, permintaan Niar ditolak. “Alasannya sudah bukan jam kerja. Tetapi kan kejadiannya memang baru saja,” keluhnya.
Niar meminta Asosiasi Pedagang Pasar Tramo untuk memediasi. Turunlah sekretaris asosiasi, Idial Wahid, untuk membantu rekan sejawatnya.
“Namun permintaan membuka tayangan CCTV kembali ditolak. Alasannya ya sudah bukan jam kerja,” akunya.
Idial khawatir jika harus menunggu jam kerja keesokan hari, rekaman sudah tidak ada. “Infonya CCTV pasar hanya merekam dan menyimpan tayangan 24 jam. Rekaman sebelumnya terhapus otomatis,” tambahnya.
Dia menambahkan bahwa asosiasi pedagang kecewa dengan pelayanan pengelola pasar. “Ini sudah kesekian kali kejadian seperti ini. Sepuluh kali mungkin ada,” ucapnya.
Kepala Pengelola Pasar Rakyat Butta Salewangang, Jufri, belum merespon hal tersebut. Pertanyaan lewat aplikasi pesan serta panggilan telepon belum dijawab hingga berita ini ditayangkan.
“Pedagang pasar tramo tidak main main atas kekecewaan terhadap pengelola pasar, bukan hanya kasus pencurian tetapi banyak kelalaian yg lain pengelola lakukan, termasuk pemotongan intensif petugas kebersihan dan tenaga keamanannya.” Tutupnya idial wahid sekertaris asosiasi pedang.