MAKASSAR – Sekelompok Mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya GAM (Gerakan Aktivisi Mahasiswa) kembali melakukan Aksi Unjuk Rasa atas kekecewaannya terhadap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Rabu (6/1/2020).
Gerakan Aktivis Mahasiswa menganggap kelangkaan pupuk subsidi dibeberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan adalah salah satu bukti kegagalan Menteri Pertanian. Sebab, tidak mampu menjamin ketersediaan stok pupuk subsidi bagi Petani yang telah memasuki musim tanam.
Krisis pangan dan kelangkaan pupuk
Diketahui bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar yang utama harus dipenuhi setiap saat, ketersediaan pangan tentu harus terjamin. Krisis pangan dapat membahayakan stabilititas ekonomi nasional
“Kami meminta kepada Bapak Presiden Jokowi agar mempertimbangkan kembali untuk segera melakukan resufflee terhadap Kabinet kerja khususnya di Kementerian Pertanian, Hari ini saya menyaksikan jeritan Masyarakat (Petani) yang terancam gagal panen karena tidak mendapatkan alokasi pupuk subsidi dari Pemerintah”, tegas kifli dalam orasinya.
Lanjut Kifli, “statement yang dilontarkan oleh Menteri Pertanian dalam hal ini Syahrul Yasin Limpo dalam janji politiknya menjamin ketersediaan pupuk subsidi bagi petani di Indonesia dan akan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, namun secara faktual dan realitasnya di lapangan, ini tidak akan mungkin tersjadi.
Sebab, ketersediaan pupuk subsidi dari beberapa daerah di Indonesia belum dapat di terakomodir secara keseluruhan.
Meski Upaya sidak pun telah dilakukan dibeberapa daerah, mereka menganggap itu hanya sekedar seremonial dan pencitraan belaka. Sebab Sampai hari ini belum ada hal positif yang secara signifikan yang dirasakan oleh petani.
Setelah melakukan aksi unjuk rasa yang dikawal ketat oleh aparat kepolisian dari Polsek Rappocini mereka membubarkan diri dengan teratur sesuai dengan instruksi Jenderal Lapangan.