PANGKALPINANG,- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Pemerintah Kota Pangkalpinang melakukan rapat manajemen yang dipimpin Wakil Gubernur Abdul Fatah terkait penanganan Covid-19 untuk segera mengambil langkah taktis, nyata, dan strategis guna menanggulangi peningkatan kasus dan virus yang kini menjadikan Pangkalpinang sebagai zona merah, Selasa (05/01/2021).
Menanggapi hal tersebut mewakili Pemerintah Kota Pangkalpinang, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, Suryo Kusbandono menyampaikan, sejak awal Januari 2021 pemkot telah berkoordinasi dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kepulauan Bangka Belitung untuk dapat menggunakan lokasi dan bangunan asrama sebagai tempat isolasi warga Pangkalpinang.
“Tiga hari yang lalu, kita telah berkoordinasi dengan pihak LPMP, untuk membuka kembali tempat isolasi sebanyak 48 kamar,” jelas Suryo, Senin (4/1/2021) saat menghadiri rapat bersama Wakil Gubernur Babel.
Pemkot juga memiliki alat polymerase chain reaction (PCR) di RSUD Depati Hamzah yang merupakan bantuan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Suryo menyebut, saat ini tinggal menunggu reagen dari Pemerintah Pusat. PCR tersebyt berguna untuk mendiagnosis penyakit Covid-19, yaitu dengan merujuk materi genetik virus Corona.
Selain itu, untuk mengatasi penyakit Covid-19 melalui Dinas Kesehatan juga telah membangun dua Laboratorium Biosafety Level-2 (BSL-2) untuk mempercepat upaya pemkot melakukan pengujian Covid-19.
Sementra itu, Direktur RSUD Depati Hamzah dr Muhamad Fauzan menambahkan, BSL-2 dapat memutus waktu tunggu sampel yang dikirim ke Labkesda Provinsi yang membutuhkan waktu 10 hari.
Selama 10 hari ini biasanya terjadi miskomunikasi. Untuk memutus mata rantai tersebut ada Laboratorium Keamanan Hayati Level-2, terang Fauzan.
Satu dari Laboratorium Biosafety Level-2 yang ada di Dinkes juga berguna untuk melakukan penyaringan pegawai pemerintah atau klaster perkantoran.(*)