SUNGAILIAT – Kegiatan proyek pembangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Depati Bahrin terus digeber. Kamis (10/12/20) siang dalam pantauan wartawan kondisi progres pembangunan saat ini masih berantakan.
Proyek penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2020 senilai Rp 14,7 Miliyar tersebut sedianya selesai tanggal 15 Desember mendatang. Namun menilai kondisi di lapangan diperkirakan proyek yang dikerjakan PT. Garuda Catur Kencana (GCK) ini berpotensi molor dari jadwal.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), proyek IBS ini, Sanusi, saat dikonfirmasi terkait pekerjaan ini mengatakan mohon bantu doa, agar pekerjaan selesai dengan baik.
“Assalamualaikum. Bantu doa pak semoga pekerjaan ini dapat selesai dengan baik. Aamiin,” tulis Sanusi dalam pesan Whatsapp kepada wartawan Kamis (10/12/20) siang.
Tak ada yang berubah dari jawaban Sanusi. Sebelumnya, saat dikonfirmasi pada awal Desember 2020 lalu, Sanusi menjawab serupa. Sanusi bahkan sempat disoroti lantaran meminta wartawan bersurat untuk mengkonfirmasi terkait proyek ini.
Namun setelah sempat mendapat sorotan dari Forum Wartawan Kejaksaan, Sanusi kemudian menjawab konfirmasi wartawan, setelah 3 hari tidak memberikan respon.
PT. Garuda Catur Kencana sendiri selaku pemenang tender Rp 14,7 Miliyar ini diberitakan memiliki proyek mangkrak senilai Rp 10 miliyar. Proyek laboratorium milik Universitas Surabaya tersebut sedianya diselesaikan pada Desember 2019 lalu. Namun hingga memasuki Februari 2020 PT. Garuda Catur Kencana belum menyelesaikan pekerjaannya.
Pantauan wartawan di lapangan, kondisi pembangunan masih banyak steger yang terpasang. sebagian dinding belum diplaster, sementara sebagian lainnya belum dicat. Pada lantai dua terlihat para pekerja masih sibuk menyelesaikan lantai. sebagian besar plafon belum terpasang.
Reporter : Budi / Tim