SUNGAILIAT-Kepala Cabang PT. Pulomas Sentosa Yanto alias Acun menegaskan bahwa pihaknya akan menghadapi siapa pun yang coba mengusik pekerjaan PT. Pulomas.
Hal ini ditegaskannya dihadapan sejumlah wartawan usai adanya aksi demo puluhan pemuda yang mengatasnamakan dirinya Forum Peduli Masyarakat Pesisir (FPMP), rabu (14/10/20).
Acun berpendapat bahwa pihaknya selama ini telah konsisten melakukan pendalaman muara Sungai Jelitik Air Kantung Sungailiat Bangka, dan selama itu pula pihaknya mengantongi perijinan yang legal.
Oleh karena itu, adanya aksi demo yang menuntut pihaknya menghentikan kegiatan pengerukan, Acun menegaskan akan melaporkan kelompok tersebut. Karena dianggap mengganggu pekerjaan PT. Pulomas.
Menurut Acun lagi, ada pasal pidana terkait upaya mengganggu pekerjaan pihak lain yang mana pihak tersebut mengerjakan dalam perijinan yang legal.
“Sebelum-sebelumnya semua kondusif saja, tapi sejak ada perijinan lainnya atau apa ini, situasi tidak kondusif. Jadi tolong kita sama-sama menjaga. Terkait aksi ini, hari ini kami akan mengirimkan surat pengaduan ke polisi. Laporannya ditujukan kepada pihak yang berdemo. karena alasannya mereka meminta kami menghentikan semua pekerjaan ini. Sedangkan kami memegang semua perijinan. Perijinan kami lengkap. Dan kami akan menelusuri, apakah aliansi yang demo itu terdaftar di Kesbangpol. Kalau tidak ada ya jangan mengada-ada lah,” tegas Acun
“Kami mencurigai adanya pihak-pihak berkepentingan dibalik aksi-aksi demo belakangan ini. Pasalnya Acun merasa bahwa selama ini pekerjaan yang mereka lakukan semuanya dalam situasi kondusif. Namun diakuinya belakangan ini seolah ada yang mencoba menggerakkan massa sehingga muncul aksi-aksi demo yang mencoba mengganggu pekerjaan PT. Pulomas,”
Ini ada apa ya, sanksi yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup kok dikaitkan dengan demo ini. padahal surat itu konsumsi dari pihak BLH ke perusahaan. Ini apa ada yang menyebarkan atau ada indikasi lainnya.
Ini patut dicurigai juga nih, apakah ada digerakkan oleh tanda kutip orang -orang ini, apakah semalam ada pertemuan? Yang jelas kami akan tetap komitmen untuk mengeruk muara, kami tidak akan berhenti. Siapapun yang coba-coba untuk menghentikan akan kami hadapi, dan kami yakin nelayan pasti akan mendukung kami.
Sekadar diketahui rabu pagi, sebanyak sekitar 30 orang pemuda yang menamakan dirinya Forum Peduli Masyarakat Pesisir (FPMP) mengelar aksi di depan muara Sungai Jelitik.
Masa yang menggunakan dua perahu nelayan ini merangsek ke depan muara dimana ada aktivitas PT. Pulomas melakukan pengisian pasir ke tongkang. Massa ini mendesak pihak Pulomas untuk menghentikan kegiatannya agar lebih fokus kepada penyelesaian sanksi administratif paksaan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Babel.
Aksi ini sendiri merupakan aksi kedua, setelah sebelumnya Senin (12/10/20) pagi, puluhan massa FPMP mendemo kapal Pulomas yang sedang mengeruk pasir mengisi tongkang.
Tuntutan yang disampaikan pun serupa yakni meminta PT. Pulomas fokus menuntaskan perintah yang diberikan DLH Babel dalam sanksi administratif paksaan.
(Red)