DaerahOpini

Marselinus Boli Lewerang Tutup Usia, Keluarga Atakowa Berduka

×

Marselinus Boli Lewerang Tutup Usia, Keluarga Atakowa Berduka

Sebarkan artikel ini
Dok.Karla Lewerang, Alm. Marselinus Boli Lewerang

KUPANG, Bagai petir menyambar disiang bolong kabar duka itu diterima penuh deraian air mata. Pasalnya masih teringat kenangan berhitung hari berlalu, candaan, senyum dan diskusi lontaran kata-kata bernas, bermakna sebagai pesan akhir tiga minggu lalu bersama dikediaman. Tuhan mempunyai rencana disetiap peristiwa yang Ia kehendaki terjadi dalam hidup Umat-Nya. Amin

Dunia pendidikan secara khusus di Kampung tercinta Atakowa, Leragere, Lebatukan, Lembata, Nusa Tenggara Timur berduka. Keluarga besar kehilangan seorang sosok Marselinus Boli Lewerang. Pria yang masih segar dan muda namun sudah berpuluh tahun mengabdikan dirinya sebagai pelopor pada kancah Pendidikan kini dengan berat hati kita ucapkan selamat jalan.

Click Here

Guru Marsel sebutan akrabnya, mengingatkan jejak tiga belas tahun lebih mengabdi di Rote Ndao Gerbang Selatan Negeri ini, Sebelas tahun lebih Kembali mengabdi di Tanah Lembata tempat kelahiran. Semuanya dijalankan sebagai seorang pendidik yang benar-benar tulus mengabdi, berkarya, mengayomi generasi keluarga, Atakowa dan Lembata, Nusa Tenggara Timur pada umumnya.

Dikalangan penggiat pendidikan Guru Marsel mendedikasikan diri, tenaga serta pemikirannya melalaui karya tulis ilmiah serta berbagai buku karangannya yang dijadikan acuan kurikulum pendidikan seperti Buku Biologi, IPA, Bahasa Indonesia dan Matematika, dikemasnya secara manual dan sederhana.

Mendiang menutup usian 52 tahun 9 Bulan jam 11.15 dikarenakan Hipertensi, pada hari Sabtu 26 Desember 2020 di RSU. Prof. W.Z. Yohanes Kupang, Nusa Tenggara Timur. Mendiang meninggalkan satu putri dan dua orang putra, Beni, Mario dan Karla serta seorang istri yang juga aktifi dalam dunia pendidikan, yakni Yosefina Padjo.
Guru Marsel dikenal begitu bersahaja dan begitu menyejukan hati, ia tidak pernah memandang latar belakang sosial seseorang.

Tenang dalam berkomunikasi dan sangat bijak dalam mengahdapi aneka permasalahan yang dihadapinya. Guru Marsel sangat rendah hati, begitu menyejukan, cerdas dan tenang.

Guru Marsel bukan saja sebatas pejuang pendidikan tetapi beliau juga pemikir dan budayawan Sebagai penggagas dan pendiri Koperasi Wuabala, yang menjadi wadah berhimpun Keluarga besar Atakowa yang ada di Lewoleba, Ibukota Kabupaten Lembata. Guru Marsel mendedikasikan dirinya untuk melestarikan budaya kebersatuan keluarga Atakowa, Leragere, Lembata dan Nusa Tenggara Timur pada umumnya.

Semoga kepergian mendiang menjadi inspirasi bagi semua kalangan terutama tenaga akademisi, dan dari mendiang belajar betapa konsistennya almarhum dalam berkontribusi mencerdaskan negeri.
Guru Marsel pun begitu giat di berbagai kegiatan sastra dan juga menulis beberapa karya sastra, bukan hanya di panggung pendidikan, Guru Marsel pun meninggalkan jejak karya sastra lainnya, dan pernah menjadi Sutradara dalam beberapa pagelaran drama, diantaranya Polo Ama, Perlawanan Warga Leragere terhadap Belanda yang dipentaskan perdana oleh Kelompok Mahasiswa-mahasiswi Leragere “Budi Lere”, Kupang, dan selanjutnya dipentaskan Teater Polo Ama oleh siswa -siswi binaan di SMPN 7 Maret Hadakewa, Lebatukan.

Sebuah kritik sosial kehidupan, dalam episode “Duri-Duri Kebebasan”, yang dipentaskan oleh Mudika Stasi St.Isidorus Busalangga, Nusa Rote, Beranda terselatan negeri ini. Ketika Lontar Berbunga Karya seni, teater dan musical dibalik panggung pentas, hasil binaan tanpa pamrih.

Terimalah persembahan isi hati dan doa Kami kepada Sang Pemberi Hidup

“Tuhan sang pemilik jiwa-jiwa suci, terimalah dan sambutlah dengan hangat mendiang Bapak Guru Marselinus Boli Lawerang di sisi mu, jadikanlah setiap alinea karya yang beliau tinggalkan menjadi kebajikan dan kebaikan bagi mendiang, keluarga serta mereka yang mengenal baik pemikiran-pemikirannya.

Kini sosok yang begitu bersahaja pun pergi menemui Maha Guru, berikanlah kami kemampuan yang menginspirasi dan mencurahkan segala kemampuan yang kami miliki, dan tak kenal lelah seperti beliau mengabdikan dirinya untuk negeri, Kini satu lagi guru bangsa pun pergi.”

Selamat Jalan Om Guru Marsel
Salam dan Sertai Kami selalu sebagai MUSAFIR hidup ini.

Penulis: Martinus Laba Uung,
Putra Kelahiran Atakowa, saat ini tinggal di Jakarta.

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d