PANDEGLANG – Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia dideklarasikan pada hari ini, dalam peringatan 17 Agustus secara virtual yang diikuti oleh relawan Foodbank of Indonesia (FOI) dan sekitar 500 balita di 45 titik wilayah kerja FOI. Selasa, (18/08/2020).
Peluncuran sekaligus konferensi pers ini dihadiri pula oleh para bunda, Lenny N Rosalin SE, MSc, MFin, Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Dr. Ir Eni Hermayani, M.Sc, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, dunia usaha yang diwakili oleh JNE dan ASDP, media dan blogger.
Deklarasi aksi ini dilakukan secara simbolis di Pandeglang, Jakarta, dan Banyuwangi diikuti oleh para bunda di berbagai wilayah dengan tekad untuk membuka akses pangan dan
memerangi kelaparan pada balita. Kampanye yang menyasar 50.000 anak ini akan
berlangsung dari 15 Agustus hingga 22 Desember 2020.
Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya
merupakan bagian dari hak asasi manusia. Adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di
Indonesia diperkirakan meningkatkan angka kemiskinan. Pandemi menyebabkan
penghasilan masyarakat merosot drastis dan tentu menyebabkan gangguan akses pangan pada keluarga.
Padahal tanpa adanya pandemi, Indonesia masih menghadapi masalah kelaparan yang
serius (Indeks Kelaparan Global, 2019). Kelaparan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu kelaparan karena kemiskinan dan kelaparan yang tersembunyi (hidden hunger).
Kelaparan karena kemiskinan menyebabkan sekitar 27% anak ke sekolah dengan perut kosong, sedangkan kelaparan tersembunyi (hidden hunger) yaitu fenomena kekurangan vitamin dan mineral yang dapat berujung pada stunting (Hasil Survey FOI, 2020)
Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, Foodbank of Indonesia (FOI) mengajak masyarakat untuk bergerak dengan semangat nasionalisme berupaya
memerdekakan balita dari rasa lapar dalam Gerakan “Aksi 1000 Bunda untuk
Indonesia”.
Gerakan ini merupakan sebuah kampanye yang mengajak para bunda
Indonesia (kader, paud, calon bunda, pakar, akademisi) untuk bergerak membuka akses
pangan dan memerangi kelaparan pada balita di Indonesia untuk mencapai impian
Indonesia Merdeka 100%.
Menurut Founder FOI, Hendro Utomo, rangkaian kegiatan “Aksi 1000 Bunda untuk
Indonesia” diawali dengan Ekspedisi Merdeka 100% yang melalui 7 provinsi dan menempuh
jarak lebih dari 2.500 Km. Ekspedisi dengan menggunakan moda transportasi motor ini dimulai dari tanggal 15 Agustus dengan tujuan melakukan observasi lapang tentang pola makan balita dari ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa. Dialog juga dilakukan dengan para relawan dan bunda mengenai isu kelaparan pada balita serta upaya yang dilakukan untuk memerangi kelaparan tersebut.
“Dari hasil observasi lapangan, situasi pandemi ini semakin mempersulit balita memperoleh akses pangan yang layak. Banyak balita kita yang mengalami kelaparan, gizi kurang, bahkan stunting. Kita harus bergerak bersama untuk memerdekakan balita Indonesia dari rasa lapar, sehingga dapat melahirkan generasi
penerus bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan baik, karena balita adalah generasi penerus bangsa,” ungkap Hendro.
Kegiatan upacara peringatan HUT RI secara virtual hari ini sekaligus peluncuran kampanye
“Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” merupakan rangkaian selanjutnya untuk membangun
kesadaran seluruh masyarakat tentang pentingnya isu ini.
Dalam acara virtual tersebut,
tampak relawan dan anak-anak bersemangat mengikuti upacara, deklarasi dan pembagian
makanan meskipun semua tetap mengikuti protokol Covid-19.
Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA, Lenny N. Rosalin
mengungkapkan dukungannya. “Saya mendukung upaya Foodbank of Indonesia (FOI)
untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi melalui redistribusi makanan berlebih
sebagai upaya untuk membuka akses pangan bagi kelompok rentan, termasuk balita.
Kerjasama antar lembaga sangat penting untuk memastikan konvergensi seluruh program/
kegiatan terkait pencegahan stunting, utamanya untuk meningkatkan cakupan dan kualitas
intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui,
dan anak berusia 0-23 bulan atau 1.000 hari pertama kehidupan.” jelas Lenny.
Mewakili akademisi di bidang pangan, Prof. Dr. Ir. Eni Hermayani, M.Sc, Dekan Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, siap mendukung aksi ini melalui kerjasama
yang sebelumnya telah terjalin antara FOI dengan FTP UGM.
“Sukses untuk FOI yang
menginisiasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia.”
Hendro berharap kampanye dan aksi ini dapat menginspirasi semua pihak untuk turut
berkolaborasi sesuai dengan bidangnya masing-masing demi mendukung balita yang
merupakan masa depan Indonesia. “Semoga kerjasama semua pihak dapat menghantarkan
Indonesia mencapai impian merdeka, Merdeka 100%”, pungkas Hendro.
Foodbank of Indonesia merupakan organisasi sosial yang hadir untuk membantu mengatasi
kesenjangan pangan di masyarakat. Dalam praktiknya, FOI menjadi jembatan antara
masyarakat yang berlebihan makanan dengan masyarakat yang membutuhkan. Seperti
yang tertera pada Pembukaan UUD 1945 alinea 1 dan 2 bahwa bangsa yang merdeka
adalah mereka yang berdaulat atas pangannya sendiri dan mampu mengatur untuk
membentuk impian masyarakat yang adil dan sejahtera. FOI juga mendukung negara dalam
mencapai kedaulatan pangan seperti yang ditargetkan oleh SDG’s (Sustainable
Development Goals) nomor 2 yaitu untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan
pangan, memperbaiki nutrisi dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Selain itu,
pada SDG’s nomor 12 yaitu pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab.
Adapun isi Deklarasi “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” sebagai berikut:
Deklarasi
“Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia”
Dirgahayu Indonesiaku yang ke-75!
Perjuangan kita belum berakhir, masih banyak balita kita yang belum merdeka. Sekitar 40-50% balita mengalami kelaparan akibat tidak sarapan saat berangkat ke sekolah (Data dije). Bahkan 1 dari 3 balita menderita stunting (Kemenkes 2018).
Aksi 1000 Bunda adalah gerakan para bunda Indonesia dan pegiat pendidikan anak usia
dini untuk membuka akses pangan bagi balita di Indonesia.
Oleh karena itu, Kami, para bunda Indonesia dengan segenap hati dan semangat kemerdekaan, berjanji:
1. Membulatkan tekad untuk memerangi kelaparan pada balita di sekitar kami,
2. Mengajak para bunda dan orangtua untuk peduli dan turut berperan dalam
membuka akses pangan bagi balita di Indonesia,
3. Menciptakan kondisi yang baik bagi tumbuh kembang balita untuk mencapai
cita-cita perjuangan bangsa
Semoga dengan itikad baik dan gerakan perjuangan bersama, kita dapat memerangi
kelaparan balita di Indonesia dan melahirkan generasi emas penerus bangsa yang tumbuh dengan baik untuk mencapai impian Indonesia MERDEKA 100%. Indonesia, 18 Agustus 2020. Atas Nama Bunda Indonesia.
Reporter : Doni Sudoni