PANGKALPINANG-Hanya berselang satu jam usai diberitakan beberapa media online lokal dan nasional, pihak PT. Refined Bangka Tin (RBT) langsung merespon.
Seperti yang diakui oleh Kolektor Brn, bahwa dirinya mengaku telah ditegur oleh pihak RBT yang mengambil timah darinya. Hal ini dikonfirmasi oleh Brn yang lewat sambungan telepon pada Jumat (7/8/20) petang.
Brn berdalih bahwa ia menjual timah diduga ilegal tersebut kepada yang menjual dengan harga yang memasang harga mahal.
“Saya ditegur orang RBT bang, jadi saya jual-jual nama lah gitu. Saya dapat telepon abang nomor dari teman bang. Saya ditegur oleh RBT karena merusak nama dia. Jadi timah-timah itu saya jual bebas bang dimana yang mahal,” terang Brn mencoba mengklarifikasi.
Namun Brn tercekat ketika ditanya bahwa pada Kamis (6/8/20) kemarin di hadapan sejumlah wartawan dengan yakin menjawab bahwa timah yang dibelinya dari tambang ilegal tersebut di ambil oleh PT. RBT setiap hari Jumat.
Brn pun mengaku bahwa Jumat pagi tadi Timah di gudangnya sudah dibawa oleh orang yang biasa mengambil timah di rumahnya.
“Jadi saya ditegur, jual-jual nama lah, saya ditegur oleh orang RBT, yang biasa biasa mengambil timah ke saya lah. Dan Timah yang ada sama saya sudah diambil tadi pagi sebanyak 2 ton oleh orang yang biasa mengambil ke sini lah,” jelasnya terbata-bata.
Pihak RBT pun melalui salah satu direksinya bernama Adam, saat dikonfirmasi tim wartawan. Sempat membantah jika ada kolektor timah yang mengaku menjual pasir timah ke Perusahaannya.
(Red)