PANGKALPINANG – Pemerintah pusat berupaya untuk memulihkan ekonomi nasional yang saat ini sedang terpuruk akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang belum berakhir hingga sekarang.
Oleh sebab itu, pemerintah pusat memberikan kemudahan bagi pemprov di seluruh Indonesia untuk mendapatkan pinjaman dana bergulir melalui kementerian koperasi dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diluncurkan oleh Presiden RI, Joko Widodo melalui video conference yang diikuti seluruh gubernur se-Indonesia, Kamis (23/7/20).
Presiden RI Joko Widodo dalam kegiatan penyerahan program pemulihan ekonomi nasional menyatakan, saat ini kondisi ekonomi global tidak menentu, setiap saat selalu berubah-ubah, namun pertumbuhan yang terjadi minus hingga 6-7 persen.
Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh kepala pemerintahan daerah untuk meningkatkan ekonomi nasional.
“Kita tahu semuanya keadaan sekarang tidak mudah, keadaan yang sangat sulit. Mengendalikan Covid dan ekonomi agar berjalan beriringan bukan hal yang mudah,” ungkapnya.
Presiden Joko Widodo mengatakan, beberapa negara maju seperti Perancis perekonomiannya menurun hingga minus 17 persen, Inggris 15 persen, Jerman 11 persen, Amerika 9,7 persen, Jepang 8,3 persen, Malaysia 8 persen, dan Indonesia pada kuartal pertama plus 2,9 persen tetapi jatuh di kuartal kedua dan diprediksi turun hingga minus 5 persen.
Presiden Joko Widodo berharap, pada kuartal ketiga perekonomian Indonesia harus naik, mengingat ekonomi nasional sudah sangat mengkhawatirkan.
“Oleh sebab itu, saya mengajak pada kita semuanya untuk bergerak menumbuhkan ekonomi agar tidak makin terpuruk,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo bersyukur dengan beragamnya bantuan kepada masyarakat selama Covid-19, saat ini sangat memengaruhi daya beli dan konsumsi rumah tangga, serta aktivitas ekspor mulai naik.
Presiden Joko Widodo merasa senang, melalui Badan Layanan Umum (BLU) yaitu LPDB KUMKM, sebesar satu triliun rupiah dana akan dialokasikan untuk digunakan sebagai pembiayaan modal kerja bagi koperasi yang terdampak Covid-19.
“Berikan pada koperasi-koperasi agar nanti dapat diberikan kepada anggotanya untuk pengembangan usahanya, secepat-cepatnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Naziarto menilai, arahan presiden agar koperasi dan UMKM di daerah khususnya di Babel, merupakan upaya untuk menggerakkan koperasi dan UMKM.
Oleh sebab itu, dinas koperasi dan UKM harus memberikan bimbingan, arahan, pengawalan, dan pengawasan kepada pengurus koperasi agar mereka lebih kreatif, inovatif, dan visioner dalam mengembangkan usahanya.
Saat ini, pemerintah memberikan bantuan kepada pelaku usaha sebagai bentuk kehadiran di tengah masyarakat melalui dukungan pendanaan begitu besar, dengan bunga sangat kecil yaitu hanya tiga persen, sehingga dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat.
Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Babel, Elfiana sangat menaruh harapan kepada koperasi dan UMKM agar mampu meningkatkan ekonomi nasional yang difasilitasi oleh BLU yaitu LPDB KUMKM senilai satu triliun rupiah.
“Mudah mudahan koperasi yang lain ikut mengakses dana LPDB ini yang persyaratannya sangat mudah, karena harapan pemerintah ekonomi nasional meningkat,” ujarnya.
(Budi)