JAKARTA – “Sungguh disayangkan Majelis Tinggi telah membuat Polemik yang tidak Produktif dengan melakukan Pembekuan Kepengurusan DPP Partai Berkarya dibawah Kepemimpin Ketum H. Hutomo Mandala Putra, SH. (Tommy Soeharto). Padahal Ketum HMP adalah Formatur Tunggal Hasil Mandataris RAPIMNAS lll di Solo yang dihadiri DWP dan Juga DPD Partai Berkarya. dimana Periodesasi Kepemimpinannya itu 2017-2022,” tutur Henriono Minda, sebagai salah satu pejuang Milenial yang menghabiskan waktunya di Sekertariat DPP Partai Berkarya dimana terlibat langsung mengawal Partai sampai lolos Menjadi Peserta Pemilu pada 2019 lalu. Senin, 06 juli 2020
Langkah yang dibuat Majelis Tinggi dan dilanjutkan Presidum Penyelamat Partai Berkarya (P3B) adalah tindakan yang tidak bermartabat dimana terjadi Pelanggar AD/ ART Partai Berkarya. Pemecatan Ketum HMP beserta Jajarannya dari Kepengurusan DPP Partai Berkarya, itu tidak memiliki alasan yang Jelas. Jika alasannya tidak berhasil meloloskan Partai Berkarya melenggang Ke senayan karena perolehan suara tidak mencapai 4 %. Ya, Partai lain pun Seperti; Perindo, PSI, Garuda dll mengalami Nasib yang sama. tidak hanya itu, ada 2 partai peserta pemilu sebelumnya, PBB dan PKPI pun mengalami hal yang sama. Artinya, Partai Berkarya atau kelanjutannya yang baru seumur jagung harus Sabar dan mematangkan diri lagi agar dapat ikut menjadi Peserta Pemilu pada 2024.
Untuk melakukan Pematangan Partai, Harus dilakukan Evaluasi agar tahu letak kekurangan Kepengurusan yang menyebabkan Partai tidak lolos Paliamentary Threshold 4 %. Tapi bukan dengan cara memaksulkan Ketum HMP beserta Jajarannya yang notabene Para Pengurus DPD dan DPW masih Dominan yang mengharapkan Kepemimpinan beliau Karena Pada diri Pak Tommy tercermin Sosok Pak Soeharto yang berhasil membangun dan Memakmurkan Rakyat serta membawa Indonesia menjadi Negara yang disegani. tutur Sosok Milenial yang biasa disapa ONO’ oleh Petinggi Partai Berkaya.
Tidak hanya itu, Prilaku Orang -orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B) telah menggagas dan akan melaksanakan MUNASLUB di Grand Kemang pada 10-12 Juli 2020 dengan Berdasarkan pada permintaan 2/3 dari Pengurus DPD & DPW Partai Berkarya sebagai syaratnya. tapi pada kenyataaanya, Itu bukan Permintaan DPD & DPW Partai Berkarya. tapi menurut pengakuan Ketua DPD dari berbagai daerah bahwa mereka telah ditawari Formulir untuk mengikuti MUNASLUB. Hal itu menjadi bukti bahwa Pihak yang mengatasnamakan dirinya sebagai Presidium Penyelamat Partai Berkarya berusaha membujuk dan meyakinkan Pengurus DPD agar dapat menyukseskan MUNASLUB Partai Berkaya dengan memenuhi syarat dukungan 2/3. artinya apa, MUNASLUB bukan keinginan dari 2/3 Pengurus DPD & DPW Partai Berkarya, akan tetapi, 2/3 itu adalah Keinginan dan Klaim Sepihak dari Pihak P3B. Kata Mantan Pengurus PB-HMI dua Periode itu.
Ono’ Bertutur kembali, Ada sebuah cerita, Seorang Laki laki mengaku bahwa Dian Sastroe adalah mantan Pacaranya. tapi pada kenyataanya, Dia tidak pernah pacaran dengan Dian Sastroe. jadi, apakah pengakuan itu benar..? Jika benar, berarti hanyalah Klaim Kebenaran, bukan kebenaran itu sendiri. Begitu halnya dengan MUNASLUB. Bisahkah kita melaksanakan MUNASLUB sedangkan Belum pernah Melakukan MUNAS sebelumnya…? ataukah MUNASLUB hanya bisa dilaksanakan setelah Melakukan MUNAS apabila tejadi Pelanggaran Berat Terhadap AD & ART Partai…?Jadi, Pembekuan (Pemecatan) Yang dilakukan Majelis Tinggi Partai Kepada Ketua Umum Partai Berkarya, Bapak H. Hutomo Mandala Putra, SH. dan beserta Jajarannya adalah tindakan yang tidak benar. serta Keinginan Melaksanakan MUNASLUB tanpa pernah MUNAS sebelumnya adalah Kedunguan Berorganisasi.
“Olehnya itu, Kami dengan tegas Menolak Pemecatan Ketum Tommy Soeharto beserta Jajarannya dan Menolak MUNASLUB Partai Berkarya yang Inkonstitusional. serta meminta kepada Ketum Partai Berkarya dan beserta Jajarannya agar melaksanakan Roda Organisasi sebagaimana mestinya dengan mengadakan Evaluasi Kepengurusan untuk membuat Aturan dan Kebijakan Strategis yang dibutuhkan Partai dalam waktu dekat melalui Forum Resmi yang diatur dalam AD & ART Partai Berkarya,” tegas Henriono Minda selaku Wakil Koordinator Anti MUNASLUB Partai Berkarya yang Bermarkas di Kalibata Timur l No.17 Jakarta Selatan.
Front ini diinisiasi Oleh, H. Andi Natsir, Mujahidin dan Andi Faisal, SH. MH.
Reporter : Rezki_Red