MAKASSAR, SEKILAS INDONESIA- Program Studi Bisnis Digital (D4) Politeknik Informatika Nasional (Polinas) Makasar saat ini telah efektif di jalankan oleh coordinator program studi (Prodi), Dwi Alfia Rizkiyani. Prodi yang telah mendapatkan ijin operasi dari kementrian LLDIKTI IX ini siap untuk menerima mahasiswa baru. SK Koordinator prodi Bisnis Digital ini diserahkan secara dalam jaringan (daring) oleh Direktur Polinas Makassar pagi tadi, kamis (02/07/2020).
Direktur Polinas, M Abduh Idris mengatakan bahwa, ‘Prodi Bisnis Digital ini sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan industry saat ini, sehingga dengan amanah coordinator prodi ini kami harapkan dapat memberikan informasi serta edukasi terkait bisnis digital kepada masyarakat. Prodi bisnis digital ini pun sudah siap untuk dijalankan pada tahun ajaran 2020/2021 ini,’ jelasnya.
Dalam pemaparan visi misi prodi bisnis digital, Dwi Alfia Rizkiyani selaku coordinator Prodi Bisnis Digital terpilih menyampaikan bahwa Bisnis Digital Polinas visi nya adalah ‘Menjadi Program Studi yang menghasilkan lulusan Professional, Unggul, dan Berbudaya pada Bidang Bisnis Digital yang siap kerja dan berwirausaha di Tingkat Nasional dan Internasional pada tahun 2024’.
Menurutnya, ‘di era digital seperti saat ini, kebutuhan lulusan dengan kompetensi yang mumpuni di bidang-bidang yang tengah berkembang seperti digital dan komunikasi menjadi keharusan mutlak bagi Perguruan Tinggi untuk berinovasi lebih luas lagi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, POLINAS membangun sebuah Program Studi Bisnis Digital khususnya dibidang Digital Marketing yang diharapkan mampu bersaing di dunia kerja dan industry. Prodi Bisnis Digital ini sendiri memiliki kelebihan pada pembelajaran dan penerapan bisnis dengan menggunakan teknologi digital,’ jelasnya.
Terkait amanah untuk menjadi coordinator Prodi Bisnis Digital berikut harapan Dwi Alfia, ‘Agar nantinya Prodi Bisnis Digital ini menghasilkan Sarjana Terapan Profesional yang memiliki kemampuan pada Bisnis Digital khususnya di bidang Digital Marketing yang berorientasi pada kebutuhan dunia usaha dan industri terutama di pemenuhan sumber daya manusia di bidang penguasaan start up digital, market place, big data, hingga artificial intelligence baik sebagai staff maupun founder pada bisnis tersebut,’ tuturnya.
Selanjutnya, menurut Dwi Alfia, ‘Selain itu juga menciptakan lulusan yang siap kerja dan berkarakter dengan jiwa entrepreneurship dan leadership yang kuat sehingga dapat memiliki daya saing baik pada tingkat regional, nasional, dan internasional serta memiliki kemampuan bahasa dan adaptasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,’ tegasnya.
Sumber/Editor: Humas