PASANGKAYU-Mengantisipasi masuknya Virus Corona, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu mengambil langkah, mengingat pelabuhan Tanjung Bakau salah satu pintu masuknya orang asing di negara Indonesia.
Virus Corona tidak mengenal batas wilayah maupun Negara, sehingga tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar bersama Sabandar Belang – belang menggelar kegiatan penyusunan Kontijensi dalam menghadapai Kedarurutan Kesehatan Masyarakat (KKM) di Kabupaten Pasangkayu.
Wakil Bupati Pasangkayu, H Muh Saal dalam sambutannya menyampaikan, kita sudah melihat Virus Corona yang saat ini merebak dan membuka mata seluruh dunia, betapa besarnya ancaman (Virus-red) tersebut yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan Masyarakat Kabupaten Pasangkayu.
“KKM dapat terjadi secara
importasi dan ini harus dijalankan dengan maksimal, sehingga Masyarakat dapat terhindar dari Virus Corona yang berasal dari luar wilayah”,ucapnya.
Kepala KKP Kelas I Makassar, Dr Darmawali Handoko mengatakan, setelah adanya informasi dari website WHO dan instruksi untuk melakukan persiapan dari National Focal Point IHR indonesia
(Dirjen P2P Kemenkes).
Kami berkoordinasi langsung Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Belang Belang Mamuju untuk ditindaklanjuti, karena kita perhatikan di suatu daerah atau Negara sedang terjadi PHEIC ataupun kejadian berpotensi PHEIC.
“Kami hanya menanggung obat – obatan, alat pelindung diri serta biaya operasional petugas KKP, selebihnya ditanggung PT Astra Agro Lestari (PT AAL), dimana pelabuhan Tanjung Bakau tersebut adalah tempat keluar masuknya Kapal Asing untuk pengangkutan minyak sawit, sehingga dapat ditindaklanjuti oleh Posko KLB/Wabah/PHEIC Pelabuhan Pasangkayu dan semua harus segera dipenuhi”, jelasnya.
(Roy Mustari)