SERANG – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, mengaku kecewa kurangnya komunikasi dan koordinasi yang tidak sampai ke pimpinan saat pelatihan manajemen keuangan sekolah. Pimpinan hingga para kepala OPD banyak yang tidak tahu stafnya disertakan dalam acara itu bahkan akan dipindahkan menjadi staf sekolah.
Wagub Andika pun singgung laporan OPD (organisasi perangkat daerah, red) terkait usulan program dalam penanggulangan dampak bencana banjir di Banten. Sebelumnya sudah dibahas di rapat pimpinan yang dipimpin Gubernur Wahidin Halim dan rapat antar OPD yang dipimpin Wagub Andika. Namun hingga kini pelaporan menyeluruh terhadap usulan program dan penanggulangan dampak bencana banjir belum terwujud.
“Ke depan harus diperbaiki! Salah satunya dalam komunikasi dan koordinasi, baik antar OPD dan juga kepada pimpinan. Pimpinan di Provinsi Banten ini yang pertama dan utama adalah Pak Gubernur. Yang kedua, saya sebagai Wakil Gubernur. Yang ketiga, ada komandan ASN Sekretaris Daerah Provinsi Banten,” Tegas Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy.
Andika menjelaskan, aparatur Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten harus memberikan laporan ke pimpinan dengan data yang valid. Baik dalam segi ketepatan dalam menjalankan program maupun dari segi pelayanan kepada masyarakat.
“Saya tahu niat itu bagus untuk peningkatan kapasitas masing-masing staf di OPD, harus terinformasikan secara utuh. Konsultasikan kepada pimpinan. Kalau tidak berani langsung ke saya minta tolong ke Pak Sekda. Dan harus secara utuh kepada Pak Gubernur. Dampaknya bukan hanya ke bapak ibu, juga ke pak gubernur dan saya,” tegas Wagub Andika dengan nada agak meninggi.
“Jangan sampai nunggu Pak Gubernur marah. Jangan sampai nunggu saya marah. Dan jangan dikira saya tidak bisa marah. Mungkin selama ini bapak ibu melihat, ah… Pak Gubernur kalem dan melihat saya kalem-kalem saja,” tambahnya.
Wagub Andik pun kembali mepertegas pesannya tentang peningkatan koordinasi, komunikasi, dan sosialisasi dengan baik agar masyarakat dan seluruh aparatur di Provinsi Banten ini dapat bekerja dengan tenang, kerjanya nyaman.
“Juga harus menjalankan visi dan misi Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten,” tambahnya.
Dikatakan visi dan misi Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten adalah visi dan misi seluruh aparatur Pemprov Banten. Bagaimana visi dan misi itu semua dilaksanakan oleh semua apartur Pemprov Banten.
“Dalam proses yang ada, kita harus aktif. Tidak hanya antar OPD, tetapi dengan instansi-instansi vertikal yang ada. Salah satunya yang berpengaruh terhadap akses pembangunan yang ada di Provinsi Banten,” ungkap Wagub Andika.
Ditambahkan, visi dan misi Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten harus terealisasi dalam lima tahun. Baik itu akses pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur, dan juga bidang-bidang yan terkait dengan pembangunan di Provinsi Banten.
“Tanggung jawab saya sebagai Wakil Gubernur membantu Pak Gubernur melakukan pengawasan yang konkrit terhadap seluruh apartur Pemprov Banten. Jalin komunikasi dan koordinasi yang baik,” tegasnya.
Wagub Andika pun menegaskan dirinya tidak mau lagi aparatur Pemprov Banten memberikan laporan yang saling menjelekkan antar aparatur termasuk beda omongan atau laporan terhadap dirinya dan kepada Gubernur WH. Semua informasi yang dikomunikasikan ke dirinya dan ke Gubernur WH harus utuh.
“Terakhir, aspek kinerja. Peningkatan harus ada. Saya yakin Bapak Ibu punya tanggung jawab yang luar biasa. Punya kecintaan kepada Banten yang sangat luar biasa,” tegasnya.
Untuk mempertegas dan memperkuat visi dan misi Gubenur Banten dan Wakil Gubernur Banten 2017 – 2022 kepada aparatur Pemprov Banten, Wagub Andika pun mengadakan kuis siapa yang hafal visi dan misi di akhir apel. Beberapa staf dan pejabat turut berpartisipasi pada kuis itu.
Reporter: Usep_Red