LEBAK, SEKILASINDO.COM – Mahasiswa Magister Administrasi Publik di mulai tanggal 1 Januari 2020 melakukan penggalangan bantuan dan dana untuk korban banjir dan longsor di Kabupaten Lebak. Setelah dana yang terkumpul kami bergerak ke lokasi banjir dan longsor di Kabupaten Lebak.
Gerakan Mahasiswa Magister Administrasi Publik turun ke lokasi pada hari Sabtu, 04 Januari 2019. Di pilihnya Kampung Somang, Desa Sukajaya, Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak dikarenakan lokasi ini sangat parah terdampak banjir.
Dikatakan Nurul, Koordinator Gerakan Mahasiswa Magister Administrasi Publik UNTIRTA, bahwa di pilihnya lokasi Kampung Somang Lebak, Desa Sukajaya karena aksesnya sangat terisolir. Hal ini disebabkan putusnya jembatan untuk menuju Kampung Somang Lebak. Selain itu juga dampak banjir dan longsor yang dirasakan sangat besar kepada masyarakat.
“Saya mendapatkan informasi dari salah satu kerabat bahwa rumah-rumah mereka pada rata dengan tanah. Akses jembatan rusak sehingga mereka terisolir. Bantuan juga belum menyentuh rata kepada masyarakat setempat,” ujar Nurul.
Sementara itu, Uci, ketua RT 04 RW 02, Kampung Somang Lebak, Desa Sukajaya, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak menjelaskan bahwa ada 10 KK (Kepala Keluarga) yang rumahnya rata dengan tanah. Rumah warga sebanyak 30 KK mengalami kerusakan ringan. Satu Majlis Ta’lim rata dengan tanah dan satu Masjid Rusak ringan.
“Kami sangat berterima kasih kepada para Mahasiswa Magister Administrasi Publik yang telah memberikan bantuan langsung kepada kami. Kami berharap para dermawan jika ingin memberikan bantuan harus tepat sasaran dan jangan terpegat oleh warga yang tidak terdampak bencana,” ungkap Uci.
Rumah yang rusak ringan di Kampung Somang Lebak, Desa Sukajaya, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak tidak di kosongkan. Mereka tetap mengisi rumahnya. Meski dalam kondisi yang masih was-was jika hujan datang lagi. Sebagian warga masih bertahan di rumahnya masing-masing.
Ditempat yang sama, Ipah Ema, selaku Ketua Prodi Magister Administrasi Publik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), mengatakan kehadiran kami selain membantu meringankan beban mereka, kami juga melakukan trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Lebak.
“Kami ingin menjadi obat bagi para anak-anak yang terkena bencana banjir. Kehadiran kami ini semoga memberikan kebahagiaan kepada mereka,” pungkasnya.
Ia menegaskan bahwa perlu dilakukan evaluasi Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan analisis dampak lingkungan di Kabupaten Lebak terutama di daerah hulu.
Reporter: Usep_MIR