JENEPONTO, SEKILASINDO.COM –
Di tahun 2019 ini, Desa Bonto Sunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, sudah terdaftar Desa berkembang atau Open Defecation Free (ODF) yang dalam artian kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan.
Hal ini dibenarkan kepala Desa Bonto Sunggu, H. Badaruddin,
selama empat tahun dia menjabat sebagai kepala Desa. Sudah 307 unit jumlah keselurahan jamban keluarga yang telah terlaksana dan saya anggarkan setiap tahunnya.
“Alhamdulillah semuanya teraliasasi dengan baik, karena memang itu yang di prioritaskan oleh masyarakat pada saat musyawarah Desa (musdes),” kata H. Badaruddin, (22/11)
H. Badaruddin juga menyampaikan bahwa adapun tali temali yang di butuhkan oleh masyarakat yang akan di jadikan tali pengikat rumput laut. Sebab itulah mata pencaharian sehari – hari masyarakat saya di sini dan sudah dua tahun saya anggarkan itu dengan jumlah 4 Ton tali temaling, terbagi di 9 Dusun, pungkas H.Badaruddin.
Salah satu masyarakat di Dusun Kalumpang, Iwan mengatakan merasa sangat terbantu dan dirinya sangat berterima kasih kepada Kepala Desa karena telah memberikan bantuan tali temali.
Dimana tali temali ini, menjadi tali pengikat rumput laut karena itulah yang jadi mata pencaharian saya sehari – hari di laut, dan itulah yang menghidupi keluarga saya selama ada rumput laut, cetusnya.
Begitupula yang disampaikan
Nasir, salah satu warga yang mendapatkan bantuan pembangunan jamban keluarga di Dusun kampoa, dirinya sangat bersyukur dengan adanya bantuan jamban keluarga.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih di pemerintah karena sudah membangunkan saya jamban keluarga sampai selesai”, Senangnya Nasir.
Sekadar diketahui, sebelum ada bantuan jamban keluarga, dengan ketidakmampuan saya untuk membangun jamban keluarga yang pastinya sangat kesulitan untuk buang air besar (BAB) apa lagi di saat musim hujan, sangat ribet, tapi dengan adanya bantuan itu, tentunya kami tidak buang lagi air besar di sembarangan tempat. Ucapnya.
(Amrianto)