MAKASSAR,SEKILASINDO.COM – Paradiplomasi membuka peluang kerjasama luar negeri oleh pemerintah daerah. Paradiplomasi juga menggenapi hal-hal khusus yang dibutuhkan daerah. Di Indonesia, Paradiplomasi dijalankan oleh pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Hal ini disampaikan Dr. Takdir Ali Mukti, M.Si. dalam kuliah tamu dengan tema “Tantangan dan Peluang Paradiplomasi Dalam Isu Global” di Mini Ballroom Universitas Fajar, Kamis, (21/11/2019). Kuliah Tamu ini diselenggarakan Program Studi Hubungan Internasional Unifa.
Dr.Takdir Ali Mukti menguraikan bahwa paradiplomasi merupakan aktivitas yang merujuk pada pada hubungan internasional yang dilakukan oleh institusi subnasional, regional, maupun lokal, untuk kepentingannya.
“Konsep paradiplomasi pada dasarnya adalah bentuk sinkronisasi kepentingan semua aktor hubungan Internasional. Tujuannya beragam, khususnya di Indonesia memaksimalkan proses pencapaian kepentingan daerah, hak daerah, dan potensi daerah, dalam berbagai bentuknya,” urainya.
“Beberapa contoh kegiatan paradipomasi yang dapat dilakukan pemerintah daerah adalah pembentukan sister city, FDI (foreign direct investment), penyelenggaraan proyek bersama dan pengiriman delegasi,” terang Dr. Takdir Ali Mukti yang saat ini sedang menjalankan riset Politik Paradiplomasi di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Perkumpulan Sarjana Hubungan Internasional Indonesia (PaSHII), Achmad Zulfikar, S.IP., M.Si., M.H. yang turut menjadi peserta Kuliah Tamu mengapresiasi paparan paradiplomasi yang disampaikan Dr. Takdir Ali Mukti, M.Si.
“Penjelasan mengenai Paradiplomasi yang telah dipaparkan menjadikan Sarjana Hubungan Internasional semakin relevan keilmuannya untuk diterapkan di tingkatan pemerintah daerah. Hal ini berpotensi membuka lapangan kerja baru di berbagai daerah di Indonesia,” ungkapnya.
“PaSHII akan berupaya mengambil peran dalam mensosialisasikan konsep Paradiplomasi. Agar semakin banyak peluang-peluang di daerah yang bisa dimanfaatkan sarjana HI. Komitmen kami menjadikan PaSHII sebagai wadah bersama sarjana HI se-Indonesia, sehingga perkembangan keilmuan mutakhir patut diketahui sarjana HI secara luas,” tambah Achmad Zulfikar yang akrab disapa Azkar.
Dalam Kuliah Tamu ini turut hadir Sekretaris Fakultas Ekonomi dan Ilmu-Ilmu Sosial Unifa, Muhammad Gafur, SE., M.Si, Ketua Program Studi Hubungan Internasional Unifa, Andi Meganingratna, S.IP., M.Si, Dosen serta mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Unifa.
Reporter :Shanty