BUTON TENGAH, SEKILASINDO. COM-Salah satu Mahasiswa Universitas Halu- Oleo Kendari, sekaligus putra daerah Buton Tengah (Buteng) desa Kaencebungi kecamatan Mawasangka, Danil Sebasttian memberi sindiran melalui tulisannya kepada pemerintahan Samahuddin.
Sindiran tersebut di tulis terkait tentang pengaspalan jalan yang sementara di kerja sepanjang jalan desa Kaencebungi.
“ini adalah salah satu keberhasilan pembangunan Pemda Buteng dan perlu di apresiasi. Karena adanya pembangunan tersebut masyarakat lebih kreatif,” tulis Danil lewat akun facebooknya, yang di unggah pada group Buton Tengah (GULAMASTA), Kamis (31/10/2019).
Dari tulisan yang ada, selain menulis tentang satire, Danil juga mengunggah beberapa potongan gambar yang di ambilnya.
Terlihat dalam foto, kondisi jalan yang berdebu jika ada beberapa kendaraan yang melintas di jalan tersebut sehingga memaksa warga untuk lebih kreatif mengatur laju kendaraan yang melintas dengan memasang batu atau kayu.
Setelah pemasangan batu serta kayu di badan jalan, kondisi jalan layaknya sirkuit formula 1, sehingga tiap yang melewati jalur tersebut layaknya pengemudi yang akan mengurus SIM.
Dari tulisan yang di unggah, terlihat beberapa akun ikut memberikan komentar, baik yang nyinyir ataupun yang membangun argumen positif.
Salah satu akun yang ikut memberi tanggapan pada postingan tersebut @Rahim, dengan menulis “baiknya perkerasan jalan yang menggunakan batu kapur dan belum di barengi pengaspalan, baiknya masyarakat bersatu untuk menolak sebab banyak dampak negatifnya,” komentar Rahim.
Beda halnya dengan akun @Lesti Aprilia yang hanya nyinyir dan berkata “bodoh mu anu, itu sementara pengerjaan. Ko kira sulap ka itu, bim salabim jadi,”
Di akhir tulisannya, Danil Sebasttian menulis kalimat “save Kaencebungi. Paru paru kami tidak terbuat dari besi dan baja,”tuturnya.
(Arwin Al-Butuny)