GOWA, SEKILASINDO.COM- Hari ini aksi menolak RUU KPK dan RKUHP bukan saja datang dari kelompok mahasiswa Makassar namun kelompok mahasiswa di kabupaten Gowa akan turun ke jalan. Ratusan massa akan berkumpul dibatas kota Makassar – Gowa. Bagi pengguna jalan diharapkan menghindari melewati jalur ini setelah sholat Jumat.
Tidak hanya dari kelompok mahasiswa, beberapa organisasi jurnalis juga akan turun kejalan melakukan aksi solidaritas. Mereka menamakan diri Jurnalis Anti Kekerasan. Aksi mereka dalam bentuk aksi solidaritas atas pemukulan dan penganiayaan jurnalis oleh oknum polisi beberapa hari lalu.
Ketua Umum GoWa-MO, Syafriadi Djaenaf mengatakan kekerasan terhadap jurnalis harus di hentikan, aksi ini hanya prakondisi untuk menuntut kepada Kapolrestabes Makasar agar segera memproses hukum oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap Muhammad Darwin Fathir jurnalis Antara, Saiful jurnalis Inikata.com (Sultra), dan Ishak Pasabuan jurnalis Makassar Today. Jumat, (27/9) di Sekretariat GoWa-MO.
“Semua orang sama Dimata hukum, jangan karena pelaku pemukulan se-profesi sehingga Kapolrestabes Makassar tidak menindak lanjuti tindak pidana penganiayaan ini. Kapolrestabes Makassar dan Kapolsek Panakkukang pasti tahu karena dalam dokumentasi video yang beredar sangat jelas berada ditempat,”tegas “Pak Ketua”
Lanjut jelasnya, kegiatan kami di lapangan seharusnya dilindungi pihak kepolisian, jurnalis dalam menjalankan aktifitasnya mempertaruhkan nyawa juga jadi selayaknya dilindungi bukan dipukuli. Aksi solidaritas ini di dukung juga oleh Ormas dan LSM sebagai mitra kami. Diantaranya Laskar Merah Putih (LMP) Mada Sulsel.
Jadi aksi hari ini hanya prakondisi, kami akan turun kejalan dengan kekuatan penuh dan tidak akan berhenti sampai pelaku pemukulan diproses hukum. Apa salahnya jurnalis mengingatkan oknum polisi untuk tidak melakukan tindakan pemukulan berlebihan terhadap demonstran ? Apakah itu bukan suatu yang bernilai kebajikan dan berprikemanusiaan ? Kami melakukan peliputan aksi agar dapat menginformasikan kepada masyarakat luas fakta yang sebenarnya.
Ingat, Polisi menjadi Sipil bersenjata karena perjuangan dan pengorbanan Media dan Mahasiswa, inikah balasan buat kami,”tutup Daeng Mangka (sapaan akrab).
(Shanty)